kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,39   -6,15   -0.68%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaga Alokasi Subsidi Energi Tak Jebol, Kementerian ESDM: Harus Tepat Sasaran


Senin, 15 Januari 2024 / 22:45 WIB
Jaga Alokasi Subsidi Energi Tak Jebol, Kementerian ESDM: Harus Tepat Sasaran
ILUSTRASI. Kementerian ESDM menargetkan program subsidi energi pada tahun 2024 tepat sasaran untuk menjaga anggaran, KONTAN/Baihaki/30/12/2023


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan program subsidi energi pada tahun 2024 tepat sasaran untuk menjaga anggaran.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, alokasi subsidi energi akan lebih baik jika dapat dihemat. Dengan demikian, anggarannya dapat digunakan untuk program lainnya.

"Makanya (penjualan) BBM dan LPG harus tepat sasaran di tahun 2024. Ini akan kita lakukan sehingga membuat masyarakat yang berhak bisa mendapatkan subsidi," jelas Arifin dalam Konferensi Pers, Senin (15/1).

Baca Juga: Alokasi Subsidi Energi 2024 Tembus Rp 186,9 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah

Arifin melanjutkan, langkah yang sama juga dilakukan untuk sektor kelistrikan. Untuk itu, pemerintah mendorong Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dapat terus dijalankan di tahun ini.

Asal tahu saja, Kementerian ESDM menetapkan alokasi subsidi energi pada tahun 2024 sebesar Rp 186,9 triliun. Jumlah ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. 

Jika dirinci, subsidi energi pada 2024 yang mencapai Rp 186,9 triliun terdiri dari subsidi BBM dan LPG sebesar Rp 113,3 triliun dan listrik sebesar Rp 73,6 triliun.

Baca Juga: Industri Keluhkan Penyaluran Harga Gas Khusus, Begini Strategi PGN

Sebagai gambaran, pada tahun 2023 lalu realisasi subsidi energi mencapai Rp 159,6 triliun yang terdiri dari subsidi BBM dan LPG sebesar Rp 95,6 triliun dan listrik sebesar Rp 64 triliun. Jumlah ini melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 145,3 triliun yang terdiri dari BBM dan LPG sebesar Rp 74,8 triliun dan listrik sebesar Rp 70,5 triliun.

Seperti diketahui, sejumlah program subsidi tepat sasaran kini terus didorong pemerintah. Dari sektor BBM, pemerintah dan Pertamina mendorong implementasi pembelian dengan QR-Code, selain itu, pada tahun ini juga akan dimulai pembelian LPG dengan menggunakan KTP. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×