kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Jangan Nekat! Ini Bahaya Memaksa Mobil Hybrid Menerjang Banjir


Jumat, 07 Maret 2025 / 23:17 WIB
Jangan Nekat! Ini Bahaya Memaksa Mobil Hybrid Menerjang Banjir
ILUSTRASI. Belakangan ini beredar kabar bahwa perbaikan untuk mobil hybrid yang rusak akibat banjir, bisa mencapai ratusan juta rupiah


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mobil hybrid merupakan salah satu kendaraan dengan teknologi terbaru, dengan tambahan baterai dan motor listrik sebagai sumber tenaga pada dapur pacunya.

Tak hanya mengandalkan mesin bakar, mobil hybrid juga dilengkapi motor penggerak dan baterai cukup besar. Sehingga, konsumsi BBM menjadi lebih irit dan efisien.

Namun, belakangan ini beredar kabar bahwa perbaikan untuk mobil hybrid yang rusak akibat banjir, bisa mencapai ratusan juta rupiah. Lantas, bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Juga: Mobil Terendam Banjir di Parkiran, Siapa yang Harus Tanggung Jawab?

Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan bagian mobil hybrid yang rawan rusak karena banjir adalah baterainya.

“Agak sulit ya, apalagi untuk mobil yang sudah berumur, maksudnya karet-karet pintu sudah longgar, lubang recirculator AC mungkin dalam kondisi terbuka, dan beberapa lubang ventilasi lain sudah bermasalah, akan menyebabkan air masuk ke dalam kabin lebih mudah,” ucap Jamal kepada Kompas.com, Kamis (6/3/2025).

Jamal mengatakan, peletakkan baterai pada mobil hybrid secara umum berada di lantai dasar di dalam kabin, sehingga ketika air masuk berpotensi membuatnya rusak.

“Berbeda dengan mobil listrik dengan baterai penuh (EV) itu justru lebih aman, karena desain baterainya memang berada di bawah sasis, artinya baterai sudah dilengkapi sistem anti air lebih mumpuni,” ucap Jamal.

Jamal mengatakan, tidak semua baterai mobil hybrid memiliki pelindung anti air. Bahkan, beberapa ada yang masih terdapat soket terbuka, sehingga ketika terkena air akan bermasalah.

“Cara paling aman sih untuk mobil hybrid harus menghindari banjir, atau bila terpaksa, batas ketinggian air maksimalnya sampai celah pilar pintu paling bawah, bila di atas itu, air banjir berpotensi masuk kabin,” ucap Jamal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×