Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengempang properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) merealisasikan marketing sales sebesar Rp 603 miliar hingga Juni 2025. Angka ini setara 34% dari target marketing sales 2025 yang sebesar Rp 1,8 triliun.
Director of Business Development Pakuwon Group, Ivy Wong mengatakan, PWON melihat prospek tren penjualan properti, baik secara volume dan harga akan naik secara moderat pada semester kedua ini.
Hal tersebut tentunya didukung oleh kebijakan pemerintah dalam mendukung industri properti, seperti melalui insentif PPNDTP dan penurunan suku bunga.
“PWON melihat prospek pertumbuhan permintaan dari wilayah kota satelit seperti Bekasi, di mana minat beli tinggi di segmen kepemilikan properti pertama dan keluarga muda,” ungkap Ivy, kepada KONTAN, pekan lalu.
Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Pakuwon Jati (PWON) yang Gencar Ekspansi
Untuk memaksimalkan penjualan pada semester kedua, PWON menyiapkan beberapa strategi di antaranya bekerjasama dengan perbankan dalam memberikan suku bunga kredit properti yang lebih kompetitif, meningkatkan penjualan melalui kanal digital dan pemasaran berbasis data, dan diversifikasi produk dan inovasi.
“Selain itu, kami juga meningkatkan efisiensi dalam proses konstruksi serta dan adaptasi dengan kebijakan pemerintah,” tuturnya.
Pada tahun ini PWON mencadangkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 2,48 triliun dengan komposisi penggunanaan 59% untuk konstruksi dan 41% untuk akuisisi.
Di mana sampai dengan Maret 2025, pihaknya telah menyerap dana capex sebanyak Rp 237 miliar, yang digunakan untuk membiayai proyek konstruksi Pakuwon Mall Bekasi dan Pakuwon City Mall tahap tiga Surabaya.
Sebagai tambahan informasi, pada kuartal I-2025, pendapatan PWON hanya naik 1,62% secara tahunan (YoY) ke level Rp 1,56 triliun. Jika melongok laporan keuangannya, memang ada koreksi pada sejumlah segmen pendapatan.
Salah satunya pada penjualan properti. Penjualan kondominium dan kantor turun 30,91% secara YoY menjadi Rp 128,75 miliar, lalu penjualan tanah dan bangunan turun 26,89% secara YoY menjadi Rp 104,56 miliar.
Di sisi lain, pendapatan berulang perseroan berhasil tumbuh dua digit, yakni 10% secara YoY menjadi Rp 1,32 miliar.
Laba bersih yang disesuaikan meningkat sebesar 10% menjadi Rp 603 miliar, dari sebelumnya Rp 550 miliar pada kuartal I-2024.
Baca Juga: Pakuwon Jati Tbk (PWON) Ditopang Pendapatan Berulang
Selanjutnya: East Ventures Rilis Riset Lanskap AI di Kawasan Asia Tenggara, Ini Hasilnya
Menarik Dibaca: East Ventures Rilis Riset Lanskap AI di Kawasan Asia Tenggara, Ini Hasilnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News