kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Jasa Armada (IPCM) berhasil membukukan pendapatan Rp 115 miliar sampai Februari 2020


Selasa, 17 Maret 2020 / 20:51 WIB
Jasa Armada (IPCM) berhasil membukukan pendapatan Rp 115 miliar sampai Februari 2020
ILUSTRASI. Sampai Februari 2020, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 115 miliar. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/11/10/2017.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai Februari 2020, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 115 miliar, naik 10% dibanding periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 104 miliar.

"Kenaikan pendapatan posisi Februari 2020 tersebut diperoleh dari kenaikan pendapatan dari pelayanan Pemanduan dan Penundaan di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) dan juga Terminal Khusus (TERSUS), khususnya di TERSUS Nusantara Regas dan STS (Ship to Ship) Ambang Luar Sungai Musi," ujar Direktur Utama Jasa Armada Indonesia Chiefy Adi K kepada kontan.co.id, Selasa (17/3).

Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) klaim belum terdampak signifikan akibat virus corona

Selain itu, produksi pemanduan di TERSUS mencapai 8,7 Juta GT jam, naik 362 % dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu 2,4 Juta GT jam. Sedangkan Penundaan di Pelabuhan Umum, TUKS, dan TERSUS mencapai 229,7 Juta GT jam atau naik 110% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 208,7 juta GT jam.

Sedangkan berdasar pelabuhan asal dan tujuan, realisasi pelayanan internasional sebesar 119,62 juta GT Jam naik 17% dibanding periode yang sama sebelumnya, dan domestik 110,08 juta GT Jam naik 4% dibanding periode yang sama sebelumnya.

IPCM juga telah melakukan langkah-langkah antisipatif, apabila kondisi ekonomi dan arus perdagangan menurun. "Salah satunya dengan melakukan efisiensi dan efektivitas pola kerja. Segala biaya-biaya yang hanya nice to have akan di hilangkan dengan tetap menjaga Business Continuity Management (BCM) dan merawat alat produksi, kapal tunda secara berkala," ujarnya.

IPCM juga terus menggenjot kerjasama dengan TERSUS dan TUKS. Salah satunya, IPCM telah mendapat kontrak 3 tahun kerjasama dengan PT Nusantara Regas pada 2020 sampai 2023, dengan ship call rata-rata 40 kapal LNG per tahun.

Baca Juga: Aneka Gas Andalkan Segmen Ritel dan Medis untuk Meningkatkan Penjualan dan Laba

"Kontrak ini merupakan kelanjutan kontrak pelayanan yang telah berjalan sejak tahun 2017. Dengan kontrak jangka panjang tersebut, kelanjutan dan pengembangan bisnis IPCM akan terjamin. Kerjasama ini menunjukkan tingkat kepercayaan NR atas pelayanan pandu dan tunda IPCM selama ini,”. katanya.

Menurutnya, kerjasama dengan TUKS dan TERSUS adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik dan energi daerah dan nasional sehingga tetap terjaga keberlangsungannya. Kontribusi pendapatan pelayanan Pemanduan dan Penundaan di TUKS dan TERSUS sampai dengan Februari 2020 mencapai 26% dari total pendapatan.

Selain itu, lanjut Chiefy, pihaknya akan melakukan ekspansi pasar dan operasi wilayah di Sumatera, Kalimantan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta untuk meraih pasar baik di TUKS, Tersus maupun pelabuhan umum pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×