Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk mendukung rencana Pemerintah dan siap menerapkan sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF). JSMR menjadi salah satu perusahaan yang mengikuti tender tersebut melalui anak usahanya yaitu PT Jasamarga Toll Road operator.
Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Mohamad Agus Setiawan menyatakan, pihaknya mendukung Sistem transaksi nirsentuh dan nirhenti, baik single lane free flow (SLFF) maupun MLFF. Rencana pemerintah ini bisa meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol karena saat melakukan transaksi, kendaraan pengguna jalan tol tidak perlu berhenti untuk melakukan transaksi.
Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) pantau perkembangan penerapan teknologi GNSS
"Kami ikut prakualifikasi melalui anak usaha kami. Kami berharap bisa memenuhi seluruh persyaratan agar bisa mengikuti tahapan tender lebih lanjut dan memasukkan dokumen tender," jelas Agus kepada kontan.co.id, Jumat (26/7).
Agus mengatakan, Jasa Marga masih akan terus mengkaji kesiapan-kesiapan yang akan dibutuhkan. "Tahapan masih panjang dan masih perlu waktu implementasi," kata Agus.
Kendati demikian, Agus menyebut, sebelum sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh berbasis MLFF ini diterapkan, Kepolisian harus terlebih dulu memberlakukan electronic traffic law enforcement alias E-TLE di seluruh wilayah yang sudah dilengkapi infrastruktur jalan tol.
Perlu diketahui, Jasa Marga merupakan pengelola dan pemegang konsesi 531 kilometer atau 76 persen total panjang jalan tol di Indonesia. "Oleh karena itu, harus ada law enforcment-nya dari kepolisian, karena penerapan sistem ini kan melibatkan kepolisian. E-TLE harus sudah berjalan dulu," jelasnya.
Baca Juga: Astra Infra dukung elektronifikasi dengan teknologi GNSS di jalan tol
Jasa Marga juga telah melakukan uji coba terbatas implementasi sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh berbasis SLFF with barrier di jalan Tol Bali Mandara. Rencananya SLFF ini akan diteruskan tanpa barrier setelah integrasi data pribadi atau single identity atas kepemilikan kendaraan pribadi sudah berjalan dengan baik.