Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
Tahun 2021, JSMR juga telah menyusun rencana kerjanya. Adapun capex yang disiapkan sebesar Rp 7,75 triliun. Anggaran capex akan digunakan untuk pengembangan lini bisnis jalan tol.
Kemudian sisanya akan digunakan sebagai pengeluaran belanja modal untuk pemenuhan standard pelayanan minimum (SPM) yang meliputi sarana penunjang jalan tol, sarana penunjang operasi jalan tol, pemeliharaan periodik, dan peningkatan kapasitas.
Selain itu, pihaknya juga berupaya untuk menambah konsesi jalan tol yang dimiliki, dengan tetap memperhatikan tingkat kelayakan investasi untuk menjaga keberlangsungan usaha.
Baca Juga: Erajaya Swasembada (ERAA) tetap akan membuka gerai baru di tahun depan
Salah satunya adalah dengan menjadi pemrakarsa untuk proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap dengan nilai investasi sebesar Rp 57,59 triliun dan proyek Jalan Tol Akses Patimban sebesar Rp 7,53 triliun berdasarkan market sounding BPJT.
Di tahun 2021, JSMR menilai pendapatan tol dan usaha lain perusahaan ditargetkan masih akan mengalami pertumbuhan sebesar 14% dan 4% dari prognosa 2020. Meskipun pada waktu yang bersamaan, sejalan dengan telah beroperasinya ruas-ruas tol baru, beban bunga perusahaan juga mengalami peningkatan sebesar 33% dari prognosa 2020.
Kendati begitu pihaknya tetap berusaha menekan laju pertumbuhan beban melalui langkah efisiensi pada semua lini, sehingga EBITDA ditargetkan dapat tetap bertumbuh sebesar 12% dari prognosa 2020.
Selanjutnya: Humpuss Intermoda (HITS) membidik pertumbuhan pendapatan 15% pada 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News