Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memprediksi arus mudik tahun 2020 akan turun hingga 62,5%. Sementara untuk arus balik sendiri diramal bakal turun 58,7%.
Operation Management Group Head Jasa Marga Fitri Wiyanti mengatakan, prediksi ini berdasarkan larangan pemerintah terkait mudik Lebaran yang berlaku mulai 24 April 2020 lalu.
"Penurunan volume lalu lintas arus mudik sebesar 62,5% dan arus balik turun 58,7% terhadap kondisi volume lalu lintas akibat Covid-19 dan penerapan pembatasn sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta pada 13 April 2020," ujranya saat konferensi pers virtual, Selasa (12/5).
Penurunan volume lalu lintas tersebut terjadi karena asumsi tidak ada yang melakukan mudik/balik akibat larangan pemerintah yang berlaku pada 24 April 2020 (tahap pelarangan) dan 7 Mei 2020 (tahap penindakan).
Baca Juga: Jasa Marga buka sebagian Japek selatan untuk antisipasi lonjakan kendaraan saat mudik
Selain itu, karena kendaraan yang diperbolehkan melintas adalah kendaraan Golongan I sebesar 10% dari LHR Covid-19 (kendaraan Gol.I lokal non-jabodetabek, ambulans, TNI/POLRI, dan kendaraan dinas), dan terdapat peningkatan kendaraan non golongan I sebesar 20% (bertambahnya kendaraan logistik).
Adapun distribusi lalu lintas ke arah Barat sebesar 22%, ke arah Selatan sebanyak 18%, dan ke arah Timur sebesar 60% (57% ke Trans-Jawa, 43% ke jalur Selatan).
Jasa Marga juga mencatat penurunan realisasi volume lalu lintas di gerbang tol utama di ruas yang dikelolanya pada periode 16 Maret sampai dengan 9 Mei 2020.
Fitri mengungkapkan, terjadi penurunan saat masa Covid-19 pada 16 Maret—9 Mei 2020 terhadap lalu lintas (lalin) normal pada 2—29 Februari 2020.
Untuk lalin yang keluar Jakarta ke arah timur di gerbang tol (GT) Cikatama 1 dan Kautama 1 pada kondisi normal lalin rata-rata sebanyak 56.442 kendaraan, sedangkan saat Covid-19 menjadi 32.140 kendaraan.
Sementara untuk lalin ke arah barat di GT Cikupa arah Merak pada kondisi normal terdapat 42.878 kendaraan, sedangkan saat Covid-19 hanya 28.025 kendaraan.
Kemudian, ke arah selatan di GT Ciawi 1, rata-rata volume kendaraan saat normal sebanyak 30.858 kendaraan. Sementara saat Covid-19 hanya 17.221 kendaraan.
"Jadi, lalu lintas ke arah timur itu volume kendaraan rata-rata turun sekitar 43,06%, ke arah barat di Cikupa turun 34,64% dan di Ciawi turun 44,19% terhadap rata-rata lalin normal pada Februari 2020," kata Fitri.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) proyeksikan puncak arus mudik terjadi pada 25 Mei 2020