kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Jaya Ancol (PJAA) memproyeksi penurunan kinerja di akhir tahun akibat pandemi corona


Selasa, 16 Juni 2020 / 20:48 WIB
Jaya Ancol (PJAA) memproyeksi penurunan kinerja di akhir tahun akibat pandemi corona
ILUSTRASI. Himbauan jaga jarak serta selalu menggunakan masker yang terdapat di area bermain Dunia Fantasi (Dufan), Ancol, Jakarta Utara, Senin (15/6/2020). Taman Impian Jaya Ancol akan kembali beroperasi pada new normal (normal baru) Sabtu (20/6) mendatang dengan m


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) memproyeksi penurunan kinerja perseroan di akhir tahun akibat pandemi COVID-19. PJAA sendiri belum berani memperkirakan berapa persen penurunan kinerja yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun 2019.

"Kami proyeksikan pendapatan dan laba menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Berapa jumlahnya, kami tentu usahakan sekecil-kecilnya," ungkap Agung Prapono, Head of Corporate Secretary PJAA saat dihubungi Kontan, Selasa (16/6).

Baca Juga: Sepekan sebelum taman rekreasi Ancol dibuka, harga saham PJAA menanjak 7,86%

Ia melanjutkan, fokus utama pihaknya saat ini adalah persiapan pembukaan kembali (reopening) pada 20 Juni mendatang, setelah ditutup sementara sejak 14 Maret lalu.

Agung berkata, pihaknya menjaga keselamatan dan kesehatan pengunjung, karyawan, dan para stakeholders. Maka dari itu, sejak Senin (15/6) sampai waktu pembukaan kembali tiba, pihaknya masih terus berdiskusi dan melakukan survei di lokasi taman hiburan.

"Untuk pengembangan bisnis, kami saat ini juga masih berkonsentrasi pada wahana yang baru diluncurkan akhir tahun lalu, yakni kereta misteri di Dufan," sambungnya.

Agung berkata, sejak momentum hari raya Lebaran yang biasanya menjadi peak season terlewat akibat pandemi, pihaknya belum bisa menatap waktu libur Natal dan akhir tahun 2020 nanti dengan optimistis. Pasalnya, momen peak season tersebut juga masih sangat bergantung pada kondisi persebaran virus COVID-19. Pihaknya baru dapat bernapas lega, jika pandemi benar-benar mereda.

Baca Juga: Taman Impian Jaya Ancol beroperasi Sabtu (20/6), Gubernur Anies Baswedan cek kesiapan

Sebagai informasi, masa peak season yang jatuh pada hari raya Lebaran, Natal, Tahun Baru dan liburan sekolah, sedikitnya menyumbang peningkatan pengunjung pada PJAA sekitar 5% sampai 40% tiap tahunnya. "Maka dari itu, kami semua masih belajar beradaptasi dan bersinergi untuk kondisi ini. Semua sangat tergantung pada kondisi pandemi ini," pungkas Agung.

Kuartal I 2020 tercatat memberi pukulan pada emiten taman hiburan ini. Pada laporan keuangan PJAA periode kuartal I 2020, pihaknya mendulang kerugian Rp10,37 miliar. Padahal sebelumnya PJAA masih memiliki laba Rp10,11 miliar. Pendapatan juga ikut terkoreksi 17,93% dari Rp266,64 miliar menjadi Rp218,82 miliar.

Adapun pendapatan dari tiket dan wahana wisata menyumbang sebesar Rp 150,41 miliar, pendapatan tiket pintu gerbang Rp 47,45 miliar, pendapatan dari hotel dan restoran sebesar Rp 17,52 miliar, dan pendapatan usaha lainnya Rp 51,25 miliar.

Di saat menutup usahanya karena pemberlakuan PSBB DKI Jakarta, PJAA juga masih menanggung sejumlah beban, seperti beban umum dan administrasi Rp 59,75 miliar atau tak jauh berbeda dengan kuartal pertama 2019 sebanyak Rp 59,19 miliar. Kemudian beban keuangan juga tercatat sebesar Rp 16,11 miliar dan beban pajak final sebesar Rp 2,65 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×