Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten manufaktur makanan ringan PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) menargetkan pendapatan Rp 360 miliar di tahun 2023.
Target ini direvisi turun, karena berdasarkan catatan Kontan, di akhir tahun 2022 lalu, manajemen TAYS sempat memperkirakan mampu mencetak penjualan neto mencapai di tahun 2023 sebesar Rp 465 miliar atau naik 39% dibandingkan proyeksi tahun 2022.
“Revenue sesuai target kita Rp 360 miliar, memang kalau kita lihat dari semester I di bawah target,” ungkap Alexander Anwar selaku Chief Executive Officer (CEO) TAYS saat ditemui Kontan, Selasa (14/11).
Ia menambahkan, semenjak memasuki kuartal II-2023 menuju kuartal III-2023, TAYS mengalami penurunan pendapatan.
Baca Juga: Makin Serius Garap Pasar Ekspor, Jaya Swarasa Agung (TAYS) Siapkan Strategi Ini
“Semenjak kuartal II ke kuartal III secara market tidak terlalu kondusif, market global juga, memang ada penurunan. Untuk sampai akhir tahun kita berharap market bisa bertumbuh baik dan bisa kita tutup dengan kondisi yang baik karena tanda-tanda recovery satu bulan ini sudah mulai kelihatan,” jelas Alexander.
Sayangnya ia tak bisa memberikan angka pasti terkait target laba akhir tahun. Ia menjelaskan TAYS akan mengkaji terlebih dahulu mengenai target laba tahun ini berdasarkan kinerja pasar.
“Laba dengan market agak turun ini, kita lihat mungkin agak turun, sampai berapanya kita masih belum tahu,” katanya.
Laporan keuangan TAYS kuartal III-2023 belum dipublikasikan. Namun jika melirik pada laporan keuangan di semester-I-2023, emiten yang berdiri sejak 1998 ini mencatatkan penurunan penjualan sebesar 9,7%, dengan nilai Rp 142,6 miliar jika dibandingkan dengan penjualan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 157,92 miliar.
Laba bersih di semester I-2023 mengalami penurunan 22,22% dengan nilai Rp 1,4 miliar jika dibandingkan dengan laba bersih periode sama tahun lalu Rp 1,8 miliar.
Alex menambahkan, saat ini perseroan masih fokus untuk membangun pabrik kedua mereka yang berada di Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang. Nantinya hasil produksi di pabrik Sumedang ini akan memenuhi permintaan ekspor di luar negeri.
“Kita fokuskan untuk pembangunan yang di Sumedang dulu, baru setelah itu kita lihat profit-nya, baru kita pikirkan,” katanya.
Baca Juga: Emiten Makanan Ringan Siap Mendulang Untung di Momentum Pemilu
Kemudian terkait anggaran belanja modal atau capex, TAYS tahun ini sudah menggunakan hampir 100% total capex yang dianggarkan tahun ini yaitu sebesar Rp 20 miliar.
“Capex tahun ini, karena sudah hampir akhir tahun, sudah hampir 100%. Jadi major capex buat bulan depan sudah tidak ada lagi, jadi sudah terserap semua,” katanya.
Alexander juga memberikan gambaran capex tahun depan besarannya tidak jauh berbeda dengan tahun ini.
“Untuk capex tahun depan masih sesuai tahun ini kisaran Rp 10-20 miliar. Biasanya kita ada capex untuk perbaikan bangunan dan penambahan mesin, jadi improvement terhadap hasil kita yang sekarang,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News