Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) menyiapkan sejumlah strategi untuk memaksimalkan kinerjanya tahun ini.
Direktur Utama Jaya Trishindo (HELI) Edwin Widjaja mengatakan ke depannya perusahaan akan mempercepat adopsi teknologi penerbangan ringan dan otonom untuk memperluas skala operasi dengan tetap menjaga fleksibilitas biaya.
“HELI juga terus mendorong efisiensi melalui pemanfaatan teknologi penerbangan ringan dan sistem udara tak berawak. Langkah ini sejalan dengan tren global di sektor aviasi,” ujar Edwin, dalam siaran pers, Kamis (10/7).
Selain wilayah Sumatra dan Kalimantan, perusahaan juga tengah mengkaji peluang ekspansi layanan ke kawasan Indonesia Timur yang memiliki tantangan geografis tinggi namun belum terlayani secara optimal oleh moda transportasi konvensional.
Baca Juga: Ekspansi Armada, Jaya Trishindo (HELI) Tambah 1 unit Helikopter Senilai Rp 10 miliar
Dari sisi internal, HELI memperkuat kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan teknis bagi operator drone dan kru helikopter, guna memastikan kesiapan operasional di medan sulit dan kondisi ekstrem.
Edwin mengatakan, dalam jangka panjang HELI akan memposisikan diri tidak hanya sebagai pelaku bisnis, tetapi juga sebagai bagian dari solusi logistik nasional,.
“khususnya dalam konteks tanggap darurat, bencana alam, dan akses transportasi di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar),” tambahnya.
Sebelumnya, HELI melalui anak perusahaannya, PT Komala Indonesia, menambah satu unit armada helikopter baru Airbus AS365 N3 dengan nilai investasi sekitar Rp10 miliar.
Helikopter tersebut rencananya akan ditempatkan di Sumatra atau Kalimantan untuk patroli dan penanggulangan kebakaran hutan di wilayah tersebut.
Pada April lalu, Jaya Trishindo juga melakukan uji coba penerbangan drone Multi-purpose IA-25 di Kepulauan Seribu.
HELI berhasil mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang 2024 hingga kuartal pertama 2025.
Baca Juga: Tambah Helikopter, HELI Kejar Target 2025
Pendapatan tahun 2024 meningkat 89,9% menjadi Rp 131,2 miliar, sementara laba komprehensif melonjak 962% menjadi Rp 7,1 miliar.
Kinerja positif berlanjut pada kuartal I 2025. Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 29,4 miliar, tumbuh 42% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba komprehensif juga mengalami kenaikan drastis sebesar 533% menjadi Rp1,89 miliar.
Menurut Edwin, lonjakan pendapatan dan laba yang dicapai pada 2024 dan kuartal pertama 2025 mencerminkan efektivitas strategi ekspansi dan efisiensi operasional yang diterapkan korporasi.
“Penambahan armada dan kepercayaan dari mitra baru, adalah bukti solusi udara kami semakin relevan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari penanggulangan kebakaran hingga distribusi logistik di wilayah terpencil. Kami berkomitmen untuk terus memperluas cakupan layanan sekaligus mendorong kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” tandasnya.
Selanjutnya: Rupiah Dibuka Menguat ke Rp 16.239 Per Dolar AS Hari Ini (10/7), Mayoritas Asia Naik
Menarik Dibaca: Deretan Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Urat, Sering Dikira Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News