Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Luarbiasa (RUPS LB) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Selasa (14/11), secara resmi menetapkan Amien Sunaryadi sebagai komisaris utama perusahaan.
Amien menggantikan peran Arcandra Tahar yang mengundurkan diri setelah mendapatkan penugasan baru sebagai komisaris independen di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada 20 September 2023 lalu.
Arcandra Tahar telah menjadi komisaris utama PGN sejak 21 Januarti 2020. Wakil menteri ESDM periode 2016-2019 ini banyak terlibat aktif dalam mendorong penguatan bisnis PGN, baik dalam pengembangan dan pembangunan infrastruktur gas bumi maupun optimalisasi bisnis hulu minyak dan gas (gas) PGN melalui Saka Energi Indonesia.
Baca Juga: Gelar RUPS, Perusahaan Gas Negara (PGAS) Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris
Salah satu proyek infrastruktur gas bumi yang berhasil dikembangkan PGN selama periode Arcandra menjadi komut adalah proyek pipa minyak rokan. Dengan ukuran pipa 4”-24”, proyek ini melintasi lima Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau yakni Dumai, Bengkalis, Siak, Kampar, dan Rokan Hilir dengan panjang sekitar 367 Km.
Proyek pipa senilai US$ 300 juta itu merupakan hasil optimasi dari efisiensi belanja modal yang pada awalnya sebesar US$ 450 juta. Ini artinya, besaran penghematannya mencapai sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun.
Efisiensi biaya ini diperoleh dari optimasi tahapan penetapan keputusan investasi akhir (Final Investment Decision/ FID) dan proses pengadaan.
"Hal ini merupakan upaya bersama Dewan Pengawas dan Manajemen PGN dalam mengawal proyek pipanisasi minyak Rokan Hulu dapat berjalan efektif dan efisien di tengah tantangan ekonomi global dan pandemi," jelas Direktur Utama PGN Suko Hartono seperti dikutip dalam dalam keterangan resmi perusahaan pada Senin (14/9/2020).
Baca Juga: Menakar Dampak Force Majeure Terhadap Kinerja Perusahaan Gas Negara (PGAS)