Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) Regional Division meningkatkan kesiapan layanan menghadapi lalu lintas libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Persiapan dilakukan dengan fokus pada pelayanan operasional jalan tol yang meliputi Layanan Transaksi, Lalu Lintas, Konstruksi dan Tempat Istirahat.
Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Head, Bagus Cahya, mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan penyiagaan di seluruh ruas tol yang berada di bawah koordinasi Jasamarga Metropolitan Tollroad.
Adapun JMT Regional Division mengelola sejumlah ruas tol, meliputi ruas Tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang, Prof. Dr. Ir. Soedijatmo, Cawang-Tomang-Pluit, JORR Seksi E & W2S, Ulujami-Pondok Aren serta Cipularang dan Padaleunyi.
Secara umum JMT melakukan antisipasi kemungkinan terjadinya kepadatan di Gerbang Tol, menghentikan pekerjaan konstruksi di jalan tol saat periode Nataru, hingga menyiagakan rambu-rambu lalulintas dan memastikan seluruhnya bisa berfungsi. JMT pun menyiagakan petugas 24 jam untuk rekayasa atau penanganan lalu lintas.
Baca Juga: Persiapkan Infrastruktur Sistem Nirsentuh, Jasa Marga (JSMR) Tunggu Persetujuan BPJT
"Kami juga melakukan tindakan pencegahan untuk antisipasi genangan atau longsor, berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan memastikan keberfungsian semua unit pendukung seperti CCTV, VMS, RTMS dan radio komunikasi,” ujar Bagus dalam keterangan tertulis yang disiarkan, Senin (20/12).
Bagus memastikan bahwa segala aktivitas yang dilakukan oleh petugas di lapangan, baik yang di jalur maupun di rest area, mesti tetap mengedepankan protokol pencegahan Covid-19. Langkah ini penting guna mewujudkan kenyamanan dan keselamatan petugas maupun pengguna jalan.
General Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad, Tri Wahyu Subekti, menambahkan bahwa upaya peningkatan layanan juga dilakukan di Jalan Tol Jagorawi. Jalan tol tersebut masih menjadi jalur favorit pengguna jalan yang akan menuju ke Puncak/Bogor dan daerah wisata di sekitarnya.
“Kami telah mengidentifikasi titik-titik yang berpotensi terjadi kepadatan, untuk itu kami memastikan tidak terdapat gangguan di lajur yang berdampak menambah kepadatan. JMT juga terus berkoordinasi dengan Patroli Jalan Raya (PJR) dan Kepolisian wilayah, untuk diskresi rekayasa lalulintas jika dibutuhkan," ujar Tri.