Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Edy Can
JAKARTA. Dalam beberapa hari terakhir, perajin tahu tempe boleh bersorak karena harga kedelai mulai turun. Saat ini, harga kedelai di tingkat petani lokal berkisar antara Rp 6.500 hingga Rp 7.000 per kilogram (kg). Sebelumnya, harga kedelai melambung mencapai Rp 8.200 hingga Rp 8.500 per kg.
Sebelumnya, Ketua Pusat Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jawa Barat Asep Nurdin memprediksikan, harga kedelai mencapai Rp 9.000 hingga Rp 10.000 per kg. "Tetapi prediksi tersebut tidak terwujud karena sekarang harga kedelai Rp 6.700 per kg," kata Asep saat dihubungi KONTAN, Senin (22/10).
Asep mengatakan,harga kedelai menurun karena memasuki masa panen raya. Dia memprediksikan harga kedelai bisa terus melandai hingga akhir November sesuai siklus tahunan. Menurutnya, harga kedelai bisa naik kembali pada Desember mendatang.
Selain karena panen raya, Ketua Dewan Kedelai Nasional (KDN) Benny Kusbini menambahkan, harga kedelai melorot karena penurunan harga kedelai di Amerika Serikat.
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Bappebti, harga kedelai berjangka diperdagangkan di Chicago Board of Trade untuk pengiriman November 2012 menurun 26 sen menjadi 15.2250 dolar per gantang. Penurunan harga kedelai di pasar internasional karena pengaruh pasokan ethanol dan lonjakan produksi kedelai dari Kementerian Pertanian AS.
Penurunan harga kedelai tidak otomatis membuat perajin tempe dan tahu sumringah. Sebab, Asep bilang perajin tempe tahu mencemaskan fluktuasi harga kedelai. Menurutnya, perajin lebih membutuhkan kestabilan harga. "Jangan naik turun seperti ini," lanjut Asep.
Karena itu, dia meminta pemerintah segera menetapkan Harga Pokok Pembelian (HPP) kedelai. Dia berharap pemerintah juga menunjuk satu lembaga distributor tunggal meski importirnya lebih dari satu. Dengan adanya HPP, Asep berharap kualitas produksi kedelai dalam negeri bisa lebih baik.
Senada dengan Asep, Benny menganggap HPP kedelai mampu memperbaiki produksi di dalam negeri. Menurutnya, harga kedelai idealnya sebesar 1,5 kali harga beras. Ia mengusulkan HPP kedelai sebesar Rp 7.500 per kg.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo menyatakan idealnya HPP sebesar Rp 7.000 per kg. Dengan harga sebesar itu, Gunaryo memperkirakan, petani bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp 17,5 juta untuk masa panen tiga bulanan jika produksi kedelai mencapai 1,5 ton per hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News