kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.934   1,00   0,01%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Jelang Ramadhan, Pengusaha Ritel Optimistis Penjualan akan Terdongkrak


Kamis, 10 Maret 2022 / 20:25 WIB
Jelang Ramadhan, Pengusaha Ritel Optimistis Penjualan akan Terdongkrak
ILUSTRASI. Pengusaha optimistis jelang bulan Ramadhan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha ritel makin optimistis penjualan eceran berpotensi menguat ke depan, seiring dengan makin terkendalinya jumlah kasus positif Covid-19.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, dengan makin terkendalinya kasus, maka masyarakat akan lebih optimis untuk mengunjungi pusat perbelanjaan.

“Terlebih, pada bulan depan akan memasuki bulan Ramadhan sehingga kunjungan ke pusat perbelanjaan akan mulai berlangsung meningkat,” ujar Alphon kepada Kontan.co.id, Kamis (10/3).

Akan tetapi, Alphon masih melihat tantangan yang berpotensi menghambat pertumbuhan penjualan ritel ke depan, yaitu adanya ketidakpastian gloval yang salah satunya mengakibatkan kenaikan biaya energi.

Kenaikan biaya energi ini kemudian bisa mengakibatkan peningkatan biaya produksi barang dan ini akan dibebankan pada konsumen lewat peningkatan harga produk/barang.

Baca Juga: DJP: Sesuai Amanat UU, Tarif PPN 11% Berlaku 1 April 2022

Di tengah ancaman peningkatan harga, Alphon juga menilai rencana pemerintah untuk meningkatkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11% yang akan mulai efektif pada 1 April 2022 akan semakin membebani masyarakat.

“Kenaikan tarif PPN yang dilakukan di tengah ketidakpastian global saat ini akan menghambat pemulihan ekonomi nasional yang sebenarnya telah mulai membaik,” tambah Alphon.

Untuk itu, Alphon mengimbau pemerintah untuk tetap menjaga peningkatan harga untuk menjaga daya beli masyarakat. Salah satunya dengan menunda rencana kenaikan tarif PPN.

“Setidaknya hingga 2 sampai 3 tahun, atau sampaid engan kondisi yang penuh dengan ketidakpastian seperti saat ini sudah teratasi,” tandas Alphon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×