Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara mengenai penutupan operasional Jetstar Asia.
Direktur Angkutan Udara Kemenhub Agustinus Budi Hartono mengungkapkan sampai saat ini pihaknya belum menerima surat pemberitahuan resmi dari pihak Jetstar Asia.
Pemberitahuan baru disampaikan secara lisan oleh General Manager South East Asia and South Asia Qantas Group dan Penanggung Jawab Kantor Perwakilan Jetstar Asia di Indonesia pada 11 Juni 2025.
"Bahwa Jetstar Asia berencana akan menutup seluruh operasi penerbangannya, termasuk yang beroperasi di Indonesia," kata Agustinus dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (12/6).
Baca Juga: Efektif Mulai 31 Juli 2025, Maskapai Murah Jetstar Asia Berhenti Terbang
Saat ini rute-rute penerbangan yang kapasitasnya ditinggalkan oleh Jetstar Asia yaitu Singapura-Jakarta pp, Singapura-Medan pp, Singapura-Surabaya pp, Singapura-Denpasar pp sudah ada pelayanan oleh perusahaan asing Singapura maupun badan usaha angkutan udara nasional.
"Khusus untuk rute Singapura-Labuan Bajo pp akan ditawarkan kepada perusahaan asing Singapura maupun badan usaha angkutan udara nasional," kata Agustinus.
Sedangkan untuk pasar Low Cost Carrier (LCC) dari Singapura ke Indonesia pp, rute ini masih dilayani oleh maskapai Scoot Pte. Ltd (Singapura), PT. Indonesia AirAsia (Indonesia) dan PT. Citilink Indonesia (Indonesia).
Sebagai informasi, maskapai asal Australia Qantas Group mengumumkan restrukturisasi strategis pada Rabu (11/6) kemarin. Langkah ini diambil antara lain dengan menutup operasi anak usahanya yang berbasis di Singapura, Jetstar Asia.
Keputusan ini dibuat bersama dengan pemegang saham mayoritas Westbrook Investments, untuk menutup maskapai tersebut. Jetstar Asia telah menghadapi tantangan yang semakin besar dalam beberapa tahun terakhir.
Jetstar Asia telah terdampak oleh meningkatnya biaya pemasok, biaya bandara yang tinggi, dan persaingan yang semakin ketat. Sebelum keputusan penutupan, maskapai ini diperkirakan akan membukukan kerugian EBIT dasar sebesar $35 juta tahun keuangan ini.
Baca Juga: Jetstar Stop Beroperasi di Indonesia, Ini Respon Kementerian Perhubungan
Jetstar Asia akan terus mengoperasikan penerbangan selama tujuh minggu ke depan dengan jadwal yang semakin dikurangi, sebelum hari terakhir operasinya pada 31 Juli 2025.
Sebagai catatan, penutupan Jetstar Asia hanya berdampak pada rute intra-Asia yang dioperasikan oleh maskapai dari pangkalannya di Singapura. Hal ini tidak memengaruhi operasi domestik dan internasional Jetstar Airways di Australia dan Selandia Baru atau Jetstar Jepang.
Jetstar Airways akan terus terbang dari Australia ke Asia termasuk ke semua tujuan populernya di Singapura, Thailand, Indonesia, Vietnam, Jepang, dan Korea Selatan.
Selanjutnya: Trump: Serangan Israel ke Iran Bisa Terjadi, Tapi AS Ingin Hindari Konflik
Menarik Dibaca: Syarat Donor Darah PMI dan Panduan Persiapan Donor Darah yang Wajib Diperhatikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News