kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jika harga 40% Rio Tinto mahal, Inalum terbitkan obligasi


Senin, 02 April 2018 / 19:30 WIB
Jika harga 40% Rio Tinto mahal, Inalum terbitkan obligasi
ILUSTRASI. DIVESTASI SAHAM FREEPORT 51 PERSEN MULIK PEMERINTAH


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) selaku induk Holding Indistri Pertambangan akan melaporkan hasil negosiasi pembelian participating interest (PI) 40% Rio Tinto kepada pemerintah pada Jumat (6/4), pekan ini.

Apabila harga pembelian yang disepakati nanti terlalu besar, maka disinyalir Inalum bisa saja akan menebitkan obligasi untuk menutupi pendanaan pembelian.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan negosiasi pengambilan participating interest (PI) Rio Tinto hanya tinggal menunggu waktu saja.

Dipastikan pada Jumat pekan ini, Inalum akan melaporkan hasil negosiasi kepada tiga menteri yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

"Hari Jumat ini Inalum akan melaporkan hasil negosiasi kepada tiga menteri terkait," terang Fajar kepada Kontan.co.id, Senin (2/4).

Fajar menambahkan, jika harga yang disepakati oleh Rio Tinto kebesaran dan kas Holding Industri Pertambangan tidak mencukupi untuk mendanai, maka Inalum akan menerbitkan obligasi. Namun sejauh ini, memang belum ada rencana untuk menerbitkan obligasi itu.

"Kalau dananya tidak mencukupi. Iya (akan terbitkan obligasi)," tandas Fajar.

Ketika dikonfirmasi hal ini, Sekretaris Perusahaan Inalum, Ricky Gunawan enggan menjelaskan yang berkenaan dengan pembelian participating interest ini. Ia bilang, sudah ada tim khusus yang melakukan negosiasi.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono enggan berkomentar banyak. Ia hanya bilang masih menunggu laporan dari Inalum terkait negosiasi yang dilakukan.

Yang jelas, kata Bambang, penawaran harga diserahkan kepada Inalum melalui skema bussines to bussines (B to B). "Kita tunggu laporannya minggu ini," tandasnya di Kantor Kementerian ESDM, Senin (2/4).

Asal tahu saja, jika participating interest 40% Rio Tinto dikonversi menjadi saham, pemerintah Indonesia melalui Inalum belum sepenuhnya mendapatkan divestasi saham 51% Freeport Indonesia. Sedangkan sisanya belum jelas apakah sudah dilakukan negosiasi atau belum.

"Sekarang fokusnya adalah negosiasi antara Rio Tinto dan pemerintah," ucap Juru Bicara Freeport Indonesia, Riza Pratama, kepada Kontan.co.id, Senin (2/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×