kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

JK: Kalau semua orang "happy", dunia ini aman...


Kamis, 28 Agustus 2014 / 18:30 WIB
JK: Kalau semua orang
ILUSTRASI. Biaya Perpanjang SIM Murah, Catat Jadwal SIM Keliling Bekasi Hari Ini 15 Maret 2023


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kewajiban membangun rumah murah dan bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) seringkali dipandang oleh pengembang sebagai beban. Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pengembang yang rela membangun rumah untuk MBR sebenarnya memberikan kemudahan bagi dirinya sendiri.

JK mengatakan hal itu dalam kapasitasnya sebagai pembicara di acara bincang-bincang DPP REI di Jakarta, Kamis (28/8).

Memang, menurut JK, pembangunan rumah murah memiliki marjin yang jauh lebih kecil ketimbang pembangunan rumah komersial atau bahkan rumah mewah.

Namun, penyediaan rumah murah memiliki efek domino yang positif. Contohnya, jika seorang pengembang menyediakan rumah murah, dalam bentuk rusunawa atau rusunami, maka MBR akan menghabiskan lebih sedikit biaya untuk ongkos transportasi.

Pendapatan MBR pun akan meningkat secara riil. Peningkatan pendapatan akan mengakibatkan berbagai efek positif bagi MBR sendiri, dan pada akhirnya akan berujung pada keuntungan pengembang.

"Kenapa buruh atau karyawan kita selalu mengeluh dan selalu demo, bahkan kalau perlu menahan jalan, karena pendapatannya selalu merasa tidak cukup. Pendapatan tidak cukup ini selalu faktornya dua hal, apakah pendapatannya tidak besar atau pengeluarannya besar. Maka, kalau kita stabilkan semua ini, mendekatkan orang bekerja ke tempat kerjanya, maka kita bisa secara riil menaikkan kesejahteraannya," kata JK.

JK mengatakan, menyediakan rumah murah berarti menyediakan kesejahteraan. Kesejahteraan membuat masyarakat bahagia dan tidak punya kecenderungan melakukan kekerasan.

Sementara itu, menyediakan rumah murah di pusat kota berarti meningkatkan pendapatan. Meningkatnya pendapatan artinya daya beli masyarakat bertambah. Dari situ, selanjutnya pengembang yang juga pemilik pusat perbelanjaan akan mendapatkan peningkatan konsumen.

"Jangan dianggap sebagai semacam penalti, tapi anggap ini perisai. Kalau semua orang happy, maka dunia ini aman," pungkas JK. (Tabita Diela)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×