Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menilai tren industri logistik tahun ini masih ditopang sektor e-commerce. Terlebih, Indonesia sebagai negara hub logistik regional dan sebagai negara kepulauan sehingga berpotensi meningkatkan volume pengiriman barang.
VP Marketing JNE Express, Eri Palgunadi menyebutkan tren industri logistik tahun ini tak terlepas dari tren global yang terjadi. "Secara global, dipicu oleh naiknya transaksi perdagangan dunia melalui elektronik (e-commerce), maka telah terjadi pertumbuhan berkelanjutan di industri ini," paparnya kepada kontan.co.id, Selasa (18/2).
Baca Juga: Perkuat pasar bisnis uang elektronik, LinkAja gandeng JNE
Menurutnya, pemicu utama yang menyebabkan kenaikan volume pengiriman barang tetap berlanjut dari peningkatan angka penggunaan gawai dan semakin terkoneksinya seluruh wilayah Indonesia dengan Internet. Kemudian pembangunan infrastruktur baru seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan sebagainya yang memungkinkan terjadi percepatan proses pengiriman.
Oleh sebab itu, pihaknya berencana melakukan berbagai inovasi dengan pengembangan dalam teknologi dan infrastruktur seperti IT, jaringan, warehouse, dan lainnya. Pengembangan di sektor tersebut disebutnya dapat mendorong inovasi baik dalam fasilitas untuk pelanggan, produk layanan, dan strategi distribusi.
Baca Juga: Bisnis moncer, JNE targetkan pendapatan naik 35%
Selain itu, pihaknya berencana melanjutkan kolaborasi dan bersinergi dengan pihak lain dalam ekosistem e-commerce yakni logistik, fintech, dan online platform. "Dalam memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, maka JNE berkolaborasi dan bersinergi dengan pihak lain di dalam ekosistem tersebut," katanya.
Sekedar informasi, saat ini JNE Express memiliki 7.000 jaringan di seluruh Indonesia. Kemudian, armada roda empat sebanyak 4.000 unit. Per hari, pihaknya mengirimkan sebanyak lebih dari 1,3 sampai 1,4 juta se-Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News