kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

John Riady Sebut Artificial Inteligence Jadi Suatu Keniscayaan Industri Kesehatan


Kamis, 19 Januari 2023 / 15:46 WIB
John Riady Sebut Artificial Inteligence Jadi Suatu Keniscayaan Industri Kesehatan
ILUSTRASI. Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) John Riady Sebut Artificial Inteligence Jadi Suatu Keniscayaan Industri Kesehatan.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu,  Wakil Presiden PT Siloam International Hospitals Tbk Caroline Riady yang didapuk sebagai salah satu pembicara, menilai penggunaan teknologi informasi, khususnya AI  memainkan peran bagi strategi dan langkah antisipasi ledakan masalah kesehatan masyarakat.

Caroline mengungkapkan pandemi Covid-19 telah memberikan banyak pelajaran dan ujian bagi sistem kesehatan global maupun nasional. Pandemi telah mendera selama tiga tahun belakangan telah menunjukkan pentingnya basis data kesehatan, mulai dari pemetaan penyakit kronis, hingga upaya pelacakan, dan pencegahan penularan.

“Pengumpulan dan pengolahan data kesehatan masyarakat sangat penting bagi penguatan sistem kesehatan. Pada akhirnya teknologi AI pun berguna bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, hal ini selayaknya selaras dengan visi dunia kesehatan yang seharusnya menawarkan strategi proaktif,” kata Caroline. 

Baca Juga: Siloam International (SILO) Kembangkan Jaringan RS dengan Model Managed Services

Dia mencontohkan penggunaan AI bagi dunia kesehatan telah dimulai oleh Novartis Pharmaceutical dari Jerman. Menurut Caroline, program Novartis yang menggandeng Microsoft telah menerapkan teknologi AI dalam pencegahan dan pemetaan penyakit jantung di New York, Amerika Serikat.

Melalui data yang diolah AI, pemerintah dan rumah sakit bisa mendiagnosa secara cepat kerentanan penyakit jantung masyarakat. Lebih jauh, AI secara personal bisa memberikan berbagai saran dan pencegahan kepada para pasien yang kerapkali dipengaruhi berbagai faktor nonmedis.

Di sisi lain, Caroline menilai kemungkinan upaya membangun basis data kesehatan yang solid terbuka juga untuk Indonesia. “Semua pihak harus berkolaborasi untuk membangunnya, karena ini sangat penting bagi kebijakan yang proaktif,” kata Caroline.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×