kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bagaimana potensi pasar mobil listrik setelah Jokowi merayu bos Tesla Elon Musk?


Minggu, 13 Desember 2020 / 17:33 WIB
Bagaimana potensi pasar mobil listrik setelah Jokowi merayu bos Tesla Elon Musk?
ILUSTRASI. Pemilik SpaceX dan CEO Tesla Elon Musk menunjuk ke replika pesawat


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi di bidang mobil listrik bakal ramai di Indonesia, apalagi dikabarkan pemerintah Indonesia tengah membujuk pemain besar di Industri tersebut, Tesla, untuk berpartisipasi menanamkan modalnya di tanah air.

Dalam rilis media Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI disebutkan, Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan melakukan pembicaraan melalui telepon bersama CEO Tesla Elon Musk pada Jumat kemarin (11/12). Pembicaraan itu membahas mengenai peluang investasi perusahaan mobil listrik Tesla di Indonesia.

"Kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Selain itu, Presiden RI Joko Widodo juga mengajak Tesla untuk melihat Indonesia sebagai launching pad Space X," ujar rilis resmi tersebut yang diterima Kontan, Minggu (13/12).

CEO Tesla, Elon Musk dikabarkan menanggapi undangan Presiden RI Joko Widodo dengan rencana mengirimkan timnya ke Indonesia pada bulan Januari 2021 nanti untuk menjajaki semua peluang kerja sama tersebut.

Baca Juga: Bersiap, Apple bakal produksi mobil listrik tercanggih di dunia

Belum terang apakah jenis investasi yang akan diusung Tesla, namun berbagai laporan menyebut, tidak hanya suplai nikel, Indonesia mengundang Tesla untuk mendirikan pabrik baterai kendaraan listrik untuk memenuhi ambisi Tesla menurunkan harga mobil listrik.

Elon Musk di sosial media pun mengatakan siap memberi “kontrak raksasa dalam jangka panjang,” selama nikel yang dibeli perusahaannya ditambang “secara efisien dan sensitif terhadap lingkungan.

Menanggapi potensi investasi dari Tesla ini, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai hal tersebut sebagai hal yang positif.

"Kami, Gaikindo menyambut baik merek apa pun untuk masuk dan berinvestasi di Indonesia. Ini akan membuat industri otomotif Indonesia menjadi makin besar dan akan membuka lapangan kerja yang dibutuhkan," sebut Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo kepada Kontan.co.id.

Selebihnya, Jongkie masih belum dapat berkomentar banyak karena belum terlihat jelas seperti apa investasi Tesla tersebut, apakah di bidang komponen atau juga memproduksi mobil listrik di Indonesia. "Ditunggu saja, sampai ada kejelasan mengenai investasi mereka di Indonesia," katanya.

Mobil merek Tesla sendiri sudah tersedia di Indonesia dengan importir Prestige Corp, sayangnya sampai saat ini manajemen Prestige masih belum memberikan komentar terkait kabar investasi tersebut.

Dalam pemberitaan Kontan sebelumnya, Presiden Direktur Prestige Motocars Rudy Salim mengatakan, rencana Prestige melakukan kolaborasi dengan Tesla dalam memasarkan produknya adalah untuk meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap mobil listrik.

Mengingat pemerintah sedang gencar terhadap kendaraan listrik karena jauh lebih ramah lingkungan. "Kebetulan mobil listrik yang ingin kami galakkan di Indonesia ialah Tesla. Kami harap, dengan kemunculan Tesla di platform online, kesadaran dan penjualan mobil Tesla meningkat drastis," kata Rudy.

Sebagai importir mobil mewah, Prestige diketahui juga cukup ekspansif di mana pada November 2020, Prestige Motorcars telah setuju untuk melakukan kolaborasi dengan PT Maxindo Renault Indonesia (MRI) dalam menggarap pasar mass market passenger car di Indonesia.

Adapun bentuk realisasi kerja sama ini yaitu Prestige Motorcars membeli sebagian kepemilikan saham MRI yang dilakukan pada hari Kamis, 3 Desember 2020 di kantor pusat MRI, Pluit, Jakarta Utara.

Prestige melihat kinerja MRI di tahun 2020 ini menunjukkan tren penjualan yang cukup baik dibandingkan tahun 2019. Meskipun pandemi Covid-19 membuat pencapaian penjualan di kuartal I sampai kuartal II 2020 terganggu, tetapi MRI mampu meningkatkan penjualan di kuartal III dan kuartal IV tahun ini sehingga menjanjikan optimisme pertumbuhan di masa mendatang.

Baca Juga: Ekonomi mulai pulih, penjualan mobil di China tahun ini diprediksi capai 25 juta unit

Dengan terciptanya Aliansi strategis antara Prestige dan MRI, ke depannya akan ada beberapa perubahan strategi yang dilakukan demi memberikan layanan yang prima kepada konsumen Indonesia.

Salah satunya menjadikan mobil listrik keluaran Renault sebagai penarik inquiry dan awareness di dealer-dealer MRI yang ada.

Rudy pernah menyatakan dengan reputasi perusahaan yang baik di dunia otomotif di Indonesia, dia yakin aliansi strategis ini akan menghasilkan keuntungan untuk Renault di Indonesia.

"Ke depannya kami akan melakukan penetrasi secara masif di pasar Indonesia, engage dengan kelas menengah dan milenial, serta memberikan experience selayaknya konsumen luxury premium car. Kami juga akan sangat serius menggarap pasar mobil listrik Renault di Indonesia," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×