Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan, investasi dari Air Products ini menjadi investasi terbesar kedua dari Amerika Serikat setelah Freeport.
Bahlil menyampaikan, proyek ini semula direncanakan akan berlangsung selama 36 bulan, akan tetapi lewat kordinasi dengan pihak terkait, proyek ini direncanakan tuntas dalam 30 bulan.
Kehadiran proyek ini pun, dinilai bakal turut membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Baca Juga: RUU Minerba selesai Juli, pebisnis yang bangun smelter dapat perpanjangan 20 tahun
"Ini hasilkan lapangan pekerjaan 12.000 sampai 13.000 dari konstruksi kemudian sekitar 11.000 sampai 12.000 dilakukan di hilir oleh Pertamina," ungkap Bahlil.
Sementara itu, Chairman, President & CEO Air Products Seifi Ghasemi menegaskan komitmen pihaknya dalam melaksanakan proyek ini.
"Kami sebagai perusahaan gas global terkemuka betul-betul berkomitmen untuk melanjutkan investasi pada proyek bernilai multi miliar dolar di Indonesia, diantaranya pada proyek ini," pungkas Ghasemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News