kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Jonan: Hasil olahan kilang swasta boleh diekspor


Rabu, 26 Oktober 2016 / 16:32 WIB
Jonan: Hasil olahan kilang swasta boleh diekspor


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah mendukung pembangunan kilang di Indonesia. Saat ini, pemerintah memprioritaskan pembangunan dua kilang baru dalam program New Grass Root Refinery (NGRR) Bontang dan Tuban. Selain itu, perusahaan pelat merah seperti PT Pertamina (persero) juga menjalankan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang terdiri dari kilang Balikpapan, Dumai, Cilacap, dan Balongan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan bilang, kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia masih cukup tinggi. Selain proyek kilang pemerintah, Jonan juga berharap pihak swasta ikut membangun kilang di Indonesia. "Kami mendukung supaya makin lama jumlah kilang makin besar di Indonesia, “kata Jonan pada Rabu (26/10).

Untuk menggaet swasta, pemerintah akan mengizinkan investor swasta yang membangun kilang di Indonesia bisa memiliki wilayah kerja sendiri dan juga melakukan ekspor hasil olahan kilangnya. "Nanti kami atur berapa domestik dan ekspor," imbuh Jonan.

Pasalnya saat ini kebutuhan BBM di Indonesia dan regional Asia Tenggara masih cukup tinggi. Saat ini kebutuhan BBM Indonesia saja masih mencapai 1,6 juta barel per hari. Sementara kapasitas kilang efektif di Indonesia hanya 800.000 barel per hari.

Di sisi lain, pertumbuhan konsumsi BBM di negara-negara Asia Tenggara juga terus bertumbuh sekitar 4%-5% setiap tahun. Sehingga masih memiliki peluang bagi ekspor BBM. "Kita tidak akan makan pasar orang lain yang sudah ada. Tapi menciptakan pasar baru dan konsumen baru, “kata Jonan.

Lebih lanjut Jonan bilang, Indonesia harus bisa meningkatkan kapasitas kilang seperti Singapura yang telah mencapai 1,5 juta barel per hari. Namun konsumsi BBM masyarakatnya hanya 150.000 barel per hari, sehingga bisa mengekspor BBM ke negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×