Reporter: Petrus Dabu | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Bila masyarakat pengguna kereta comuter line Jakarta-Bogor ingin menikmati pelayanan kereta api lebih baik, maka harga tiket mesti lebih mahal.
Saat ini, harga tiket kereta api dari stasiun Jakarta Kota hingga Bogor adalah Rp 9.000. Sebesar Rp 5.000 ditanggung penumpang dan Rp 4.000 disubsidi pemerintah.
Menurut Direktur Utama PT Kreta Api Indonesia, Igasius Jonan, harga tersebut ditetapkan ketika nilai tukar rupiah terhadap US$ masih di bawah 9.000. Saat ini, kurs rupiah sudah 11.500 per US$.
"Harapan kami Jakarta Bogor itu minimal US$ 1. Kenapa (hitunganya) dollar? Karena alatnya, spare part, semuanya impor, yang tidak impor hanya manusia-manusianya (pegawai),"ujar Jonan kepada KONTAN dalam perjalanan dengan kreta api dari stasiun Parung Panjang menuju Tanah Abang, Jumat (16/5).
Jonan menambahkan, apabila pelayanan kereta api mau lebih ditingkatkan, seperti menghilangkan gangguan persinyalan, maka harga tiket harus dinaikkan. Jakarta-Bogor harga keenomiannya US$ 1,5 sampai US$ 2," ujarnya.
Ditanya mengenai jumlah penumpang KRL Comuter Line yang selalu berdesak-desaknya , menurut Jonan hal tersebut wajar karena harga moda transportasi kereta api ini terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. "Kalau (harga tiket) Bogor-Jakarta Rp 50.000 pasti tidak desak-desakan. Ini faktor harga,"ujarnya.
Menurutnya, dalam lima tahun terakhir PT KAI sudah meningkatkan kapasitas kreta api dua kali lipat dan hingga 2018 nanti ditargetkan bisa mengangkut 1,2 juta penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News