kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jumlah kunjungan lebih dari 141 juta, ini upaya Tokopedia menggaet pasar di Indonesia


Jumat, 23 April 2021 / 16:34 WIB
Jumlah kunjungan lebih dari 141 juta, ini upaya Tokopedia menggaet pasar di Indonesia
ILUSTRASI. Dok. Maizal-Tokopedia


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis e-commerce semakin ciamik, hal ini lantaran adanya pergeseran pola perilaku konsumen ke ranah online sebagai dampak dari pandemi. Sehingga hal tersebut dapat mendorong dan menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi nasional. 

Adapun, persaingan e-commerce di Indonesia juga semakin ketat, hal ini karena berbagai e-commerce menghadirkan berbagai promo-promo menarik untuk menggaet pasar di Indonesia. 

Ekhel Chandra Wijaya, External Communications Senior Lead Tokopedia mengatakan bahwa kompetisi dalam berbisnis akan melahirkan inovasi terbaik yang bisa mempermudah kehidupan masyarakat.

Di sisi lain, ia bilang, Tokopedia akan terus fokus membantu para pegiat usaha khususnya UMKM lokal untuk mengakselerasi adopsi platform digital demi mempertahankan bisnis dan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi.

Baca Juga: E-commerce diprediksi tumbuh 3 kali lipat, bisnis pergudangan turut terdongkrak

“Inisiatif lain juga dilakukan untuk memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan tanpa harus keluar rumah, menjaga kelangsungan bisnis para penjual khususnya para UMKM lokal, sekaligus turut mendorong pemulihan ekonomi Indonesia,” katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (23/4). 

Adapun Tokopedia juga menghadirkan beragam inisiatif untuk mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan dan menunjang aktivitas, tidak terkecuali selama Ramadan.

Contohnya, kampanye Waktu Indonesia Belanja (WIB) Spesial Ramadan, yang akan diadakan setiap hari selama bulan Ramadan guna menawarkan berbagai nilai tambah dan diharapkan membuat pengalaman belanja masyarakat menjadi lebih menarik dan efisien.

Selain itu, ia juga bilang digitalisasi pasar tradisional juga merupakan salah satu wujud inisiatif hyperlocal Tokopedia. Contohnya, Pasar Cikurubuk Online yang berhasil mencatat kenaikan jumlah pesanan hingga 4x lipat sejak bergabung dengan Tokopedia dan Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka mencatatkan peningkatan jumlah pesanan hingga lebih dari 2x lipat selama kuartal I-2021.

Di sisi lain, ia menambahkan bahwa Tokopedia juga tetap fokus pada 5 hal guna mendorong perkembangan bisnis yakni memperkuat fondasi, fokus pada kebutuhan konsumen, memperluas pemanfaatan data, penggunaan teknologi AI dan kerangka kerja yang optimal secara finansial. 

“Pada poin ke-5, kami mengedepankan efektivitas lebih tinggi dalam marketing dari sisi pesan, audiens, kanal, serta dukungan terhadap keberlanjutan bisnis,” tambahnya. 

Dengan strategi tersebut, Tokopedia mengatakan bahwa pihaknya tidak menargetkan angka spesifik pada jumlah transaksi di tahun ini. “yang bisa kami sampaikan, yang bisa kami sampaikan adalah Indonesia selalu menjadi fokus utama Tokopedia dan kami akan terus berkomitmen untuk menggerakkan perekonomian dalam negeri,” katanya. 

Sebagai informasi, menurut riset dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB) mengungkapkan tiga provinsi dengan peningkatan penjualan pelaku usaha tertinggi di Tokopedi yaitu NTB (144,6%), Sulawesi Tengah (73,4%) dan Sulawesi Selatan (73,3%). 

“Sementara tiga provinsi dengan peningkatan jumlah pelaku usaha tertinggi di Tokopedia selama pandemi adalah Bali (66,2%), Yogyakarta (42,2%) dan DKI Jakarta (28,3%),” tambahnya. 

Adapun berdasarkan data internal Tokopedia juga mencatatkan lebih dari 10 juta penjual yang tergabung di Tokopedia, hampir 100%nya adalah UMKM bahkan 94%nya penjual berskala ultra mikro. Hal ini adanya peningkatan sebesar lebih dari 2,8 juta dari 7,2 juta penjual sejak sebelum pandemi Januari 2020.

Sementara menurut data dari Similliaeweb.com, per Maret 2021 lalu menunjukkan total pengunjung website Tokopedia mencapai hingga 141 juta atau tumbuh 11,92%. Kemudian di posisi kedua di susul oleh Shopee dengan total pengunjung mencapai lebih dari 130 juta pengunjung dan di posisi ketiga yakni Bukalapak mencapai 34,76 juta pengunjung per Maret 2021 serta Lazada mencapai 32,41 juta pengunjung. 

Selanjutnya: Airlangga Hartarto sebut insentif ongkos kirim juga ditanggung e-commerce

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×