kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jurus Adi Sarana Armada (ASSA) investasi dan kembangkan platform digital


Minggu, 23 Februari 2020 / 18:12 WIB
Jurus Adi Sarana Armada (ASSA) investasi dan kembangkan platform digital
ILUSTRASI. agung.hidayat@kontan.co.id-by agung. Kembangkan aplikasi share car, ASSA berencana tambah 1.000 armada untuk bisnis sewa mobil online


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) harus pintar mencari inovasi bisnis di era digital saat ini. Perusahaan yang memiliki lini bisnis sewa mobil, jual-beli mobil bekas dan logistik ini terus menambah platform digital untuk memperkuat ketiga lini bisnis tersebut.

Yang paling baru, perseroan meluncurkan platform digital berupa aplikasi sewa mobil dalam kota, Share Car. Jany Chandra, Direktur ASSA mengatakan untuk proyek Share Car tersebut perusahaannya paling tidak merogoh kocek senilai US$ 1 juta.

"Pelanggan di bisnis ini selalu mementingkan dan mengutamakan kemudahan, makanya kami sediakan (platform) ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (20/2).

Baca Juga: ASSA Menyandarkan Asa Pada Bisnis Rental dan Logistik

Sebelumnya di tahun ini perusahaan telah mengembangkan bisnis logistiknya lewat pendirian perusahaan perintis bernama Anter Aja.

Start up tersebut bergerak di bidang jasa pengiriman online yang menjalin kerjasama dengan berbagai e-commerce di Indonesia. Tak berhenti di situ saja, ASSA juga berencana merilis aplikasi bernama Share Fleet di tahun ini.

Aplikasi tersebut mirip dengan Share Car, namun menyediakan mobil yang disewa beserta pengemudinya, rencananya platform ini menyasar pelanggan korporasi.

Banyaknya proyek platform digital perusahaan menimbulkan pertanyaan seberapa besar investasi ASSA di pengembangan bisnis tersebut?

Menurut Jany, investasi di platform berbasis internet ini tergolong masih kecil lantaran memang tidak dibutuhkan biaya yang begitu besar.

Keberadaan platform digital tersebut dipandang perlu untuk memperkuat perseroan di tengah kompetisi jasa sewa dan logistik, apalagi ASSA sudah punya modal kuat di kedua segmen tersebut.

Adapun untuk anggaran belanja modal (capital expenditure) tahun ini diestimasikan sekitar Rp 1,2 triliun. Jany bilang belanja modal tersebut mayoritas masih diserap untuk penambahan armada penyewaan mobil perseroan sekitar 4.000 unit.

"Dengan harga mobil kisaran Rp 200 juta sampai Rp 300 juta tentu capex tersebut dominan dipakai untuk menambah armada," sebut Jany.

Untuk bisnis sewa mobil ini, secara keseluruhan baik lini konvensional maupun digital diproyeksikan tumbuh 10% di tahun 2020.

Sebelumnya di tahun 2018, perseroan tercatat meluncurkan platform digital, market place, untuk jual beli mobil bekas Caroline. Situs tersebut mempertemukan pembeli dan penjual mobil bekas dengan sistem bidding.

Baca Juga: Kembangkan aplikasi share car, ASSA berencana tambah 1.000 armada

Platform tersebut sempat ditargetkan untuk menjual 4.000 kendaraan dalam setahun. Sementara secara keseluruhan tahun ini perseroan penjualan mobil bekasnya di kisaran 60.000 unit, di mana pada tahun lalu ASSA berhasil membukukan penjualan mobil bekas sekitar 41.000 unit.

Secara keseluruhan, dalam catatan Kontan.co.id, ASSA mematok pertumbuhan bisnis 15%-20% di tahun 2020. Hingga kuartal-III tahun 2019 lalu, total pendapatan ASSA tumbuh 23% year on year dari Rp 1,4 triliun di kuartal-III 2018 menjadi Rp 1,7 triliun di kuartal-III 2019.

Kontribusi terbesar berasal dari jasa sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool sebesar 55% atau Rp 923 miliar, diikuti oleh penjualan kendaraan bekas sebesar 18% atau Rp 294 miliar, sewa juru mudi sebesar 12% atau Rp 204 miliar, jasa logistik sebesar 8% atau Rp 129 miliar, jasa lelang sebesar 6% atau Rp 95 miliar dan lainnya sebesar 2% atau sekitar Rp 26 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×