kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kadin berharap dukungan pemerintah di industri mineral tambang


Rabu, 07 Februari 2018 / 21:33 WIB
Kadin berharap dukungan pemerintah di industri mineral tambang
ILUSTRASI. smelter


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsistensi kebijakan yang tidak tumpang tindih dan keberpihakan pemerintah terhadap industri logam dasar menjadi harapan yang disampaikan pada Focus Group Discussion (FGD) di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang digelar hari ini (7/2).

Para pelaku industri yang diwakili oleh PT PAL, PT Krakatau Steel Tbk dan PT Daya Radar Utama menilai, kebijakan pemerintah tidak konsisten dan cenderung tumpang tindih.

Kebijakan yang dimaksud ialah Peraturan Pemerintah (PP) No. 1/2017 dan dua aturan turunannya, yakni Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 5/2017 dan Permen ESDM No. 6/2017, terkait ekspor mineral yang belum dimurnikan kembali dibuka sejak 12 Januari 2017.

Jonathan Handojo, Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian (AP3I) enggan menyebutkan target smelter yang akan dibangun tahun 2018. Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM dinilai tidak memiliki arah yang jelas terkait pengembangan industri dalam negeri.

"Pemerintah sedang membuat susah smelter lokal," jawabnya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (7/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×