Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali akan mendatangkan kereta api bekas dari Jepang. Hingga Maret 2014, KAI akan mendatangkan 180 kereta bekas untuk melayani penumpang di Jabodetabek dan seluruh Indonesia.
Direktur Utama KAI Ignasius Jonan mengatakan, pihak Jepang baru akan mendatangkan kereta bekas tersebut sebanyak 60 kereta hingga akhir tahun. Sementara sisanya akan dikirim bertahap hingga Maret 2014.
"Untuk mendatangkan kereta bekas tersebut, kami mengeluarkan dana sekitar Rp 180 miliar. Jadi untuk satu kereta sekitar Rp 1 miliar," kata Jonan saat ditemui di Kampus Universitas Pelita Harapan Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Menurutnya, pendanaan untuk mendatangkan kereta api tersebut sebesar 30 persen dari internal dan sisanya dari perbankan. Untuk kereta bekas ini baru akan dioperasikan paling cepat Mei-Juni 2014 mendatang.
"Mengapa tidak bisa langsung dioperasikan, karena kereta bekas ini harus melalui proses perawatan seperti renovasi, penataan interior dan minta sertifikasi dari Kementerian Perhubungan dan lembaga lainnya. Kira-kira butuh waktu 2-3 bulan baru bisa dioperasikan," jelasnya.
Sekadar catatan, Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo mengatakan, Sejak penerapan tarif progresif bersubsidi, jumlah penumpang KRL lintas Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) meningkat hingga 30 persen.
"Jumlah penumpang sekarang rata-rata 500.000 per hari bahkan pernah mencapai 592.000 penumpang. Penambahan kereta dan perjalanan belum dilakukan tetapi peningkatan sudah 30 persen," katanya.
Dia mengatakan, bila 180 unit gerbong KRL itu telah tiba, diharapkan dapat mempercepat headway perjalanan KRL meski terkendala banyak perlintasan sebidang pada sejumlah jalur KRL di Jabodetabek. (Didik Purwanto/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News