Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
SURABAYA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengeluarkan aturan khusus bagi penumpang yang sedang hamil bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang kereta api khususnya calon penumpang ibu hamil.
Kepala Humas PT KAI Daops 8, Gatut Sutiyatmoko mengatakan aturan itu mulai berlaku 31 Maret 2017 dengan persyaratan diperbolehkan naik KA jarak jauh namun usia kehamilan antara 14 sampai 28 minggu.
"Pada usia kehamilan kurang dari 14 minggu atau lebih dari 28 minggu, penumpang wajib melampirkan surat keterangan dari dokter kandungan atau bidan yang menyatakan usia kehamilan yang sehat dan tidak ada kelainan kandungan, serta wajib didampingi minimal satu orang pendamping," katanya, Senin (13/2).
Gatut mengatakan, apabila kedapatan calon penumpang ibu hamil yang menyimpang dari ketentuan itu, wajib melakukan pemeriksaan di pos kesehatan stasiun dan membuat surat pernyataan pertanggungan risiko bahwa perusahaan dibebaskan dari pertanggungjawaban jika terjadi yang tidak diinginkan selama dalam perjalanan.
"Namun, apabila hasil pemeriksaan petugas pos kesehatan menyatakan penumpang tersebut tidak direkomendasikan untuk perjalanan jarak jauh, tiket penumpang dapat dibatalkan dan dikembalikan secara tunai sebesar 100 %," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pernah terjadi seorang ibu yang melahirkan bayinya di dalam kereta api saat perjalanan naik KA Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya yang merupakan wilayah Daerah Operasi 9 Jember, Jawa Timur.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 9, Krisbiyantoro mengatakan bayi yang lahir itu adalah anak ketiga dari pasangan suami istri Eko dan Dwi Agustina di atas KA 220 Probowangi. "Mereka warga RT 02 RW 82 Desa/Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi," katanya.
Ia mengatakan, pasangan suami istri itu berangkat bersama anggota keluarga lainnya naik KA Probowangi pada Senin petang (25/7) untuk liburan ke rumah keluarganya, di Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember.
"Berdasarkan pengakuan keluarga, dokter memprediksi bayi itu akan lahir sekitar satu bulan lagi, sehingga Dwi bersama keluarganya bepergian lintas kabupaten untuk silaturahmi ke sanak saudaranya di Jember," ujarnya.
Saat proses melahirkan, petugas PT KAI Daops 9 kemudian mencari pemakai jasa yang berlatar belakang medis, agar bisa membantu persalinan, dan mendapati dua praktisi kesehatan yakni Yulis Istina yang duduk di KA Ekonomi 4 dan Dian Eka yang menempati KA Ekonomi 1.
"Proses persalinan tetap dilakukan di atas KA, di tempat duduk ibu hamil yang akan melahirkan tersebut yakni di kereta 3, dan petugas PT KAI mensterilkan lokasi gerbong 3 selama proses persalinan berlangsung, meski langkah itu sangat menarik perhatian para penumpang lainnya," katanya lagi.
Dalam persalinan yang berlangsung singkat itu kelahiran bayi selamat, dan beserta keluarganya diberhentikan di Stasiun Kalisat dibawa ke puskesmas untuk pemotongan tali pusar bayi.
"Bayi itu kemudian ditempatkan di Puskesmas Kalisat dan rencananya keluarga Agustina yang berada di Rogojampi akan menjemput untuk langsung dibawa ke rumahnya," ujarnya lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News