Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) tahun ini menargetkan memperoleh pendapatan dari bisnis non angkutan sebesar Rp 1,4 triliun, atau naik 17% dibanding realisasi pendapatan di tahun 2023 sebesar Rp 1,2 triliun.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan, upaya ini dilakukan, selain bisnis Angkutan Penumpang dan Barang, PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga terus mengoptimalkan pengusahaan asetnya melalui bisnis Komersialisasi Non Angkutan.
"Upaya tersebut KAI lakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui banyaknya aset potensial yang dimiliki KAI untuk diusahakan," ujarnya kepada Kontan, Jumat (1/3).
Baca Juga: Tingkatkan Daya Angkut, KAI Teken Kontrak Pengadaan Lokomotif dengan Progress Rail
Pada tahun 2024 ini, KAI melanjutkan langkah untuk meraih pendapatan dari lini non angkutan, salah satunya naming rights atau hak penamaan di sejumlah stasiun. KAI membuka kesempatan seluasnya kepada calon mitra potensial untuk dapat meningkatkan brand awareness-nya bersama KAI.
Sebelumnya, KAI telah bekerja sama dengan Bank Jateng untuk hak penamaan Stasiun Semarang Tawang pada tahun 2023 lalu sehingga penamaannya menjadi Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng.
KAI juga melanjutkan optimalisasi pendapatan melalui pemanfaatan asset untuk sewa ruang di Stasiun dan di luar Stasiun, penempatan utilitas serta upaya pemasaran asset secara digital melalui pengembangan aplikasi yang dapat diakses oleh calon mitra.
Baca Juga: Mulai 15 Februari 2024, KAI Buka Penjualan Tiket Kereta Api Periode Lebaran
"KAI terbuka untuk melakukan berbagai kerja sama dengan mitra dalam pemanfaatan berbagai aset KAI. Selain pendapatan dari angkutan penumpang dan barang, KAI akan mengoptimalkan banyaknya aset perusahaan yang potensial untuk diusahakan sehingga dapat meningkatkan pelayanan KAI secara keseluruhan," paparnya.
Asal tahu saja, pada 2023 lalu KAI memasang total pendapatan di angka Rp 26 triliun, sedangkan pada 2022 pihaknya mencatat pendapatan total senilai Rp 22,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News