kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Kakao dan Tebu menerima alokasi bujet paling besar


Rabu, 08 April 2015 / 11:52 WIB
Kakao dan Tebu menerima alokasi bujet paling besar
ILUSTRASI. Kenali Perbedaan Lip Balm dan Lip Serum untuk Kesehatan Bibir


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Komoditas perkebunan kakao dan tebu mendapatkan alokasi anggaran dalam APBN-P 2015 paling besar. Kakao mendapat alokasi besar untuk program gerakan kakao berkelanjutan sebesar Rp 1,27 triliun. Sedangkan tanaman tebu mendapat anggaran Rp 1,61 triliun untuk membuka lahan baru penanaman tebu.

Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjen Perkebunan) Kementerian Pertanian mencatat dalam alokasi anggaran untuk tiga jenis tanaman perkebunan yakni: tanaman rempah penyegar mendapat alokasi anggaran Rp 1,82 triliun. Kedua, tanaman semusim sebesar Rp 1,66 triliun. Terakhir, tanaman tahunan sebanyak Rp 357,2 miliar.

Gamal Nasir, Ditjen Perkebunan memastikan pengembangan tanaman perkebunan akan merata pada semua komoditas. Hanya saja untuk kakao dan tebu memang mendapat anggaran paling besar. Sebab pemerintah menargetkan hasil produksi tahun 2020 sebagai penghasil nomor satu di dunia untuk kakao. "Sedangkan tebu adalah arah agar swasembada nasional untuk gula bisa tercapai," tandas Gamal, Rabu (8/4).

Sebagaimana diketahui pengembangan tanaman kakao dengan lokasi 19 provinsi dengan 69 kabupaten. Sedangkan untuk pengembangan tebu menyentuh 13 provinsi dengan lokasi 8 kabupaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×