kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalbe Farma berikan dana penelitian di bidang kesehatan


Jumat, 26 Oktober 2018 / 18:38 WIB
Kalbe Farma berikan dana penelitian di bidang kesehatan
ILUSTRASI. Ristekdikti - Kalbe Science Awards 2018


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk bersama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi hari ini (26/10) menyelenggarakan program pendanaan penelitian Ristekdikti-Kalbe Science Awards 2018. Adapun dana penelitian yang akan diberikan perusahaan sebesar Rp 1,5 miliar kepada 5 penelitian di bidang kesehatan.

Dewan Juri seleksi penelitian itu diketuai oleh Amin Soebandrio yang juga menjabat sebagai Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Hasil penelitian yang didanai Kalbe itu diharapkan dapat dikomersialisasikan dan dipasarkan ke masyarakat.

Penlitian yang terpiih untuk menerima dana penelitian itu adalah:

1. Anggraina Barlian dari Institut Teknologi Bandung dengan judul penelitian Aplikasi Micropatterning untuk Peningkatan Proliferasi dan Diferensiasi Huma Wharton’s Jelly Mesenchymal Stem Cells.
2. Dessy Natalia dari Institut Teknologi Bandung dengan judul penelitian Peningkatan Kinerja Alat Uji Cepat Deteksi Demam Dengue Melalui Variasi Komponen Antigen Dengue.
3. Endang Sutriswati Rahayu dari Universitas Gadjah Mada dengan judul penelitian Pengaruh Konsumsi Probiotik Indigeneous Powder dalam Mengatasi Obesitas.
4. Made Astawan dari Institut Pertanian Bogor dengan judul Pemanfaatan Tempe Segar, Semangit, dan Bosok dari Kedelai Tergerminasi sebagai Pangan Fungsional Hipoglikemik.
5. Rahyussalim dari Universitas Indonesia dengan judul Efektivitas dan Keamanan Terapi Sel Punca Mesenkimal pada Pasien Degerasi Diskus Intervertebralis.

Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan inovasi dan penelitian merupakan kunci bagi kemajuan bangsa. “Kami berharap pemberian dana penelitian ini merupakan implementasi sinergi yang harmonis antara akademi, industri, dan pemerintah agar bersaing sekaligus mewujudkan hasil penelitian yang bermanfaat,” katanya.

Vidjongtius menambahkan, rata-rata rentang waktu sejak dimulai penelitian sampai berakhir di komersialisasikan memakan waktu sekitar 2 tahun. “Kalaupun belum selesai dan butuh dana tambahan akan kita tambahkan,” tambahnya.

Sementara, Direktur Kalbe Farma Sie Djohan menjelaskan, jika hanya mengandalkan riset dari tenaga internal perusahaan, maka inovasi Kalbe bakal berjalan lambat. Sebab, dengan kolaborasi bersama akademisi, tingkat keberhasilannya meningkat tiga kali lipat. “Di luar sana saya yakin banyak yang lebih kompeten di bidang inovasi farmasi,” jelasnya.

Sie Djohan juga mengatakan saat ini sudah banyak produk-produk Kalbe Farma yang sudah dijual di pasaran yang berawal dari riset dan kolaborasi dengan akademisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×