kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapal kargo Pertamina International Shipping raih sertifikat kepatuhan dari USCG


Kamis, 29 Juli 2021 / 16:13 WIB
Kapal kargo Pertamina International Shipping raih sertifikat kepatuhan dari USCG


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapal Pertamina Gas 2 (PG 2) milik PT Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Shipping PT Pertamina (Persero) mendapatkan sertifikat kepatuhan (certificate of compliance) dari United States Coast Guard (USCG).

Sebagai informasi, sertifikat kepatuhan ini diterbitkan terhadap kapal berbendera asing yang berlayar di perairan Amerika Serikat dan merupakan salah satu indikator terpercaya di industri maritim internasional. Pemeriksaan tersebut diterapkan dengan standar yang tinggi untuk memastikan terlaksananya perdagangan yang aman di seluruh wilayah transportasi laut dalam yurisdiksi Amerika Serikat.

Kapal Pertamina Gas 2 (PG 2) milik PIS yang baru saja melakukan pelayaran perdana untuk mengangkut kargo LPG dari LPG Export Terminal milik Phillips 66 di Freeport, Texas, USA ke Indonesia mencatatkan sejarah sebagai kapal kargo milik PIS pertama yang memperoleh Certificate of Compliance examination dari USCG.

Kapal PG2 ini dinakhodai Capt. Dasuki dengan 27 orang kru yang seluruhnya berkebangsaan Indonesia mengangkut total 45,000 MT LPG milik Subholding Commercial and Trading.

Baca Juga: Komitmen Pertamina International Shipping jadi perusahaan green shipping

“Saya tentunya sangat senang karena dengan dikeluarkannya sertifikat ini menunjukkan bahwa Pertamina Gas 2 dapat melakukan segala aktivitas terutama di perairan Amerika Serikat,” ujar Dasuki dalam keterangan tertulis, Kamis (29/7).

Pemeriksaan menyeluruh terhadap Kapal PG2 dilakukan oleh USCG Inspector sering juga disebut Port State Control Officer (PSCO), yang meninjau sistem kargo kapal, ruang mesin, peralatan navigasi, sistem pemadam kebakaran, dan peralatan keselamatan untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum, peraturan, dan perjanjian Amerika Serikat dan internasional.

Menurut Dasuki, selama pemeriksaan USCG Inspector akan menaiki kapal dan pertama kali melakukan review kondisi sekeliling kapal untuk memastikan tidak ada kerusakan pada lambung kapal atau tanda-tanda pencemaran.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap dokumen/sertifikat kapal, penerapan Internasional Safety Management (ISM Code), kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap penerapan International Ship & Port Facility Security (ISPS Code). Setelahnya, USCG Inspector melakukan pemeriksaan terhadap kehandalan peralatan komunikasi, emergency equipment, safety device alarm, peralatan di Cargo Control Room dan Engine Room.

“Terbitnya Certificate of Compliance examination dari USCG merupakan bentuk kepatuhan kami terhadap standar dan tata nilai yang berlaku di industry shipping internasional dan meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap PIS” ujar Erry Widiastono, Direktur Utama PIS.

Kapal PG2 dibangun oleh Hyundai Heavy Industries di Korea Selatan dan diserahterimakan pada 21 Mei 2014. Kapal ini memiliki spesifikasi length overall 225.81 Meter, Net Tonnages sebesar 16,575 Metric Tonnes dan dioperasikan berdasarkan ketentuan safety sebagaimana diatur dalam IMO Resolution A.741 (18) beserta perubahannya. Kapal PG 2 mampu berlayar 20,000 nautical miles (1 NM = 1.852KM) tanpa pengisian bahan bakar dengan kecepatan 16.8 knot.

Desain khusus yang disiapkan oleh PIS sendiri adalah dengan flexible cargo manifold arrangement, cargo handling LVVL (Liquid Vapor Vapor Liquid) atau VLLV (Vapor Liquid Liquid Vapor). Dengan konfigurasi tersebut maka PG 2 dapat melayani operasional dengan fleksibilitas tinggi terhadap spesifikasi konfigurasi manifold terminal.

Selama masa konstruksi Kapal PG 2 dibangun di bawah bendera Panama dan LR class, namun seiring dengan waktu dilakukan reflagging ke bendera Indonesia guna mendukung kapal bendera Indonesia dari grey list ke white list dan sekarang ini PG 2 dibawah class Bureau Veritas (BV) dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

Selanjutnya: Perdana! Pertamina layani BBM kapal perang angkatan laut India, INS Kiltan (P30)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×