Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelayaran Kapal Ternak Camara Nusantara 1 yang diniatkan untuk mendorong ekonomi Indonesia Timur belum mampu menekan harga daging sapi, khususnya di DKI Jakarta.
Marina Ratna Dwi Kusumajati, Direktur PD Darma Jaya menyebut ada beberapa faktor mengapa kehadiran Camara Nusantara 1 belum signifikan menurunkan harga daging di DKI Jakarta.
"Kalau urusan jalur distribusi lebih lancar iya, tapi bukan untuk menekan harga jual," kata Marina dalam acara Diskusi Terbatas Kemenhub, Senin (16/10) di Jakarta.
Pertama menurutnya adalah soal volume kiriman. Ia menyatakan bahwa setiap harinya PD Darma Jaya butuh 650 ekor sapi untuk kebutuhan DKI Jakarta dan sekitarnya.
Sementara Camara Nusantara 1 hanya membawa 500 ekor sapi dengan waktu pengiriman pulang pergi mencapai 14 hari.
"Kebutuhan dki 250 perhari, tapi secara keseluruhan mencapai 650 per hari. Sekali kirim dari NTT 500 dua minggu, kita dapat 150 ekor, nah sisanya ini kita ambil dari sapi ekspor," lanjut Marina kepada KONTAN seusai acara.
Selain soal volume pengiriman, Marina juga mengatakan bahwa rendemen Sapi dari NTT yang dibawa oleh Camata Nusantara 1 masih sangat kecil.
Rata-rata hanya 45%-47%, sementara sapi impor miliki rendemen yang lebih tinggi yaitu 48%-50%.
"Meski sesekali ada sapai NTT yang sampai 50%, tapi itu sedikit sekali. Sapi lokal kita memang rata-rata bobotnya kecil," tambah Marina.
Sapi dari NTT sendiri dibeli PD Darma Jaya dengan harga Rp 33.500 per kg, dan dijual dengan harga Rp 99.500 per kg. Sedangkan peruntukannya dijual secara direct selling baik ke PD Pasar Jaya maupun ke end user.
"Harga bisa kita jual di bawah seratus ribu karena kita memotong jalur middle man, kita langsung jual ke hilir," kata Marina.