kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Karena wabah corona dan rupiah anjlok, Intikeramik Alamasri review target bisnis


Minggu, 29 Maret 2020 / 14:05 WIB
Karena wabah corona dan rupiah anjlok, Intikeramik Alamasri review target bisnis
ILUSTRASI. Intikeramik Alamasri mereview target bisnis tahun ini karena ada wabah corona dan kurs rupiah yang anjlok.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) masih mengkaji ulang target bisnisnya di tahun ini. Kondisi pandemi virus corona dan mata uang rupiah yang anjlok membayangi bisnis keramik IKAI.

Sebenarnya secara umum, kata Angelica Lie, Managing Director of IKAI, terkait dengan kegiatan operasional saat ini pabrik keramik perseroan tetap beroperasi. Dikarenakan saat ini proses produksi keramik IKAI sudah berjalan secara fully automated terkait dengan proses produksi.

Baca Juga: Dampak corona, Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) tunda penambahan kapasitas produksi

Adapun soal kurs dolar AS yang melonjak sedikit banyak berdampak bagi industri keramik keseluruhan. "Untuk unit usaha manufaktur keramik kami, biaya produksi yang terkena paparan dampak mata uang asing hanya di biaya energi saja dan saat ini masih berada pada kisaran yang manageable yaitu berada pada level 20% - 30%," terang Angelica kepada Kontan.co.id, Jumat (27/3).

Di samping itu, IKAI juga mengapresiasi inisiatif pemerintah untuk menerapkan penurunan harga gas yang akan efektif pada 1 April. Kebijakan ini diharapkan membantu perusahaan dalam mempertahankan profitabilitas.

Di tengah kondisi ini apa perusahaan tetap melakukan ekspansi atau pengembangan bisnis kembali. Menurut Angelica, IKAI cenderung mempertahankan efisiensi dan akan lebih berfokus meningkatkan optimalisasi bisnis-bisnis unit yang sudah ada.

IKAI berharap pemerintah dapat mendorong daya saing keramik lokal di pasar dalam negeri. Di tengah ketidakpastian saat ini, pasar keramik lokal beberapa waktu lalu juga sempat digerus dengan maraknya importasi keramik di pasar lokal.

Mengenai target bisnis, IKAI sempat membidik penjualan bersih Rp 90 miliar - Rp 110 miliar dengan produksi keramik 1,1 juta meter persegi tahun ini. Angelica bilang bicara target, IKAI masih akan melakukan proses peninjauan kembali.

Baca Juga: Menperin usul industri yang menikmati penurunan harga gas US$ 6 dapat bertambah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×