kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Kasus corona di India melonjak, pemerintah kaji pengiriman bantuan tabung oksigen


Selasa, 27 April 2021 / 14:58 WIB
Kasus corona di India melonjak, pemerintah kaji pengiriman bantuan tabung oksigen
ILUSTRASI. Pekerja mengisi tabung oksigen di Depot Pengisian Oksigen, Banda Aceh, Aceh, Rabu (24/2/2021). ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemperin) tengah mempertimbangkan mengirimkan bantuan tabung oksigen ke India sebagai pertimbangan kemanusiaan di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di negara tersebut.

“Kita dalam proses kajian mengirimkan bantuan oksigen ke India. Karena ada kasus Covid-19 yang melonjak. Ada pertimbangan kemanusiaan,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri dalam paparannya kepada media di Jakarta, Senin (27/4).

Febri menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan inisiatif dari Kementerian Perindustrian karena melihat lonjakan kasus yang dialami India. Kendati demikian, Kemenperin akan mempertimbangkan berbagai aspek untuk merealisasikan rencana tersebut. 

Baca Juga: Harga minyak menguat terbatas di tengah lonjakan kasus Covid-19 di India

"Misalnya kita juga pertimbangkan kebutuhan di dalam negeri. Kalau di dalam negeri kasus Covid-19 banyak, tentu tabung oksigen harus tersedia, pertimbangan lain soal industri dan utilisasinya, banyak hal yang dipertimbangkan,” kata Febri.

Menurut Febri, kapasitas produksi gas oksigen di Indonesia mencapai 650 juta ton per tahun, sementara 300 juta ton terintegrasi dengan pengguna. Adapun utilitas produksi gas oksigen saat ini mencapai 80%.

Soal jumlah tabung yang akan dikirim ke India Febri mengaku masih dalam kajian. "Jumlahnya belum bisa kita umumkan," kata dia.

Selanjutnya: Waspada, kasus positif Covid-19 klaster perkantoran di Jakarta dalam tren meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×