Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan kasus Covid-19 di tanah air mulai menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Memang, berdasarkan laman Emerging Kemenkes, Selasa (20/12) kasus aktif Covid-19 yang telah terkonfirmasi di Indonesia sebanyak 2.204.
Dari total tersebut jumlah sembuh adalah sebanyak 116 pasien dan kematian sebanyak dua pasien.
Melihat keadaan ini, seperti dilansir dari Kompas.com, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya masih menelusuri masuknya Covid-19, khususnya varian JN.1 ke Indonesia, apakah pasien termasuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) atau bukan.
Ia juga mengatakan, Kemenkes sedang melakukan konfirmasi dan pengecekan data untuk menelusuri temuan varian JN.1. Untuk menekan penyebaran, Kemenkes ungkap dia juga menghimbau masyarakat mulai menggunakan masker dan melakukan vaksinasi tambahan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Mudik Nataru Pakai Kereta Api Wajib Pakai Masker?
Menanggapi himbauan ini, Iwan Setiawan selaku Head of Corporate Communications PT Bio Farma (Persero) mengatakan pihaknya masih memiliki stok Vaksin Indovac sejumlah 4,2 juta dosis.
“Jadi ada 424.000 vial atau 4,2 juta dosis, dimana 1 vial isi 10 dosis di gudang Bio Farma yang siap didistribusikan apabila diperlukan sebagai vaksin program atau vaksin pilihan,” ungkapnya kepada Kontan, Selasa (20/12).
Terkait masa pakai atau tanggal kadaluarsa vaksin Iwan mengatakan vaksin IndoVac sudah mendapatkan izin edar dari BPOM tertanggal 9 Desember 2023 dan memiliki masa kadaluarsa 24 bulan sejak diproduksi.
“Tidak ada vaksin Indovac yang sudah kadaluarsa saat ini, baik yang untuk alokasi Pemerintah maupun yang alokasi reguler yang dapat digunakan per 1 Januari 2024 nanti,” tambahnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Ngegas Lagi, Hati-Hati Efek ke Mobilitas Masyarakat
Namun saat ditanya apakah dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 pihaknya akan menambah produksi vaksin, Iwan mengatakan pihaknya akan terlebih dahulu menganalisis trend permintaan.
“Terkait hal tersebut Perusahaan akan melihat terlebih dahulu tren penyerapan atas vaksin IndoVac yang sudah tersedia saat ini. Jika ada tren permintaan yang terus meningkat maka ini akan menjadi bahan pertimbangan selanjutnya bagi Perusahaan untuk melakukan produksi berikutnya,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News