kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,47   6,12   0.66%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Omicron Melonjak, Pengelola Mal Tetap Optimistis Kinerja 2022 Tetap Moncer


Kamis, 03 Februari 2022 / 16:43 WIB
Kasus Omicron Melonjak, Pengelola Mal Tetap Optimistis Kinerja 2022 Tetap Moncer
ILUSTRASI. Suasana pusat perbelanjaan Gandaria City yang dimiliki Pakuwon Jati (PWON)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus virus corona (Covid-19) varian Omicron yang terus meningkat di Indonesia sejak beberapa waktu lalu, berpengaruh terhadap tingkat kunjungan pusat perbelanjaan atawa mal di sejumlah wilayah, terutama Jabodetabek.

Meskipun begitu, sejumlah pengelola mal menilai, dampak penyebaran Omicron tidak sebesar seperti tahun-tahun sebelumnya.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menyatakan, rata-rata tingkat kunjungan ke mal hingga awal Januari 2022 sebenarnya mengalami peningkatan sekitar 30%, yang terjadi sejak periode liburan akhir tahun 2021.

Namun demikian, Direktur CTRA Harun Hajadi bilang, saat ini angka atau tingkat kunjungan ke mal mengalami penurunan dan sudah kembali ke level seperti hari-hari biasa.

Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) Sebut Pengembang Asing Tak Perlu Dikhawatirkan

Terkait dengan lonjakan kasus varian Omicron, Harun menyebut, kondisi itu tentunya bisa berpengaruh terhadap tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan ke depan.

Meskipun begitu, Harun menegaskan, bahwa dampaknya tidak akan sebesar seperti pada awal pandemi dan saat kenaikan kasus varian Delta. Tetapi, level kunjungan bisa turun secara drastis jika pemerintah kembali menerapkan pembatasan sosial secara ketat.

"Tetapi karena symptoms dan akibatnya yang tidak seberapa berat, kami masih sangat mengharapkan pengaruhnya tidak terlalu besar, kecuali nantinya ada pembatasan-pembatasan yang dilakukan pemerintah," ungkap Harun saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (3/2).

Terkait kinerja tahun lalu, Harun menyebut bahwa lini bisnis mal mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2020.

"Terjadi perbaikan dibandingkan tahun 2020, sekitar 25% yoy revenue basis, sesuai juga dengan performa dari tenant-tenant di mal," tutur Harun,

 

Dihubungi secara terpisah, Direktur Pengembangan Bisnis PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Ivy Won menyatakan, dampak lonjakan kasus varian Omicron ini tidak akan terlalu besar terhadap bisnis mal. Tetapi dengan catatan, pemerintah tidak kembali menutup operasional pusat perbelanjaan.

"Asal mal jangan disuruh tutup saja. Omicron pasti ada dampaknya, tapi mudah-mudahan cepat terlewati," ujar Ivy, kemarin.

Ivy pun tetap optimistis sektor bisnis mal dapat mencatatkan hasil yang positif tahun ini. Di mana PWON sendiri berencana melakukan rebranding terhadap sejumlah mal yang berada di Yogyakarta dan Solo. Hal tersebut juga merupakan salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan laju bisnis ke depan.

"Kami akan rebranding mal kami di Yogyakarta dan Solo, menjadikan Pakuwon Mal Yogyakarta dan Pakuwon Mal Solo setelah renovasi dan diperkirakan bulan September tahun 2022," pungkas Ivy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×