kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Pelecehan Penumpang, Grab: Prihatin dan Sangat Menyesalkan Insiden Ini


Sabtu, 25 Desember 2021 / 19:49 WIB
Kasus Pelecehan Penumpang, Grab: Prihatin dan Sangat Menyesalkan Insiden Ini
ILUSTRASI. Grab


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grab Indonesia menegaskan tidak mentolerir kekerasan dalam bentuk apapun yang melibatkan mitra pengemudinya. Menyusul insiden tidak menyenangkan yang diterima seorang perempuan bernama NT pada Kamis (23/12/2021) dini hari.

“Grab turut prihatin dan sangat menyesalkan terjadinya insiden ini. Laporan ini tengah ditindaklanjuti oleh tim kami yang telah terlatih untuk penanganan kekerasan di mana akun mitra pengemudi terlapor sudah dibekukan dan investigasi lebih lanjut tengah berjalan sesuai standar prosedur dan kode etik perusahaan,” kata Iki Sari Dewi, Director of Business, Jabodetabek, Grab Indonesia dalam keterangan resminya, Sabtu (25/12).

Iki menjelaskan, penyusunan standar prosedur dan kode etik ini telah dikonsultasikan dengan institusi berwenang dan ahli di bidangnya.

Baca Juga: Polisi Buru Sopir Taksi Online yang Diduga Dilecehkan dan Ditendang

“Kami juga telah menawarkan penggantian biaya pengobatan penumpang dan pendampingan penumpang berupa penawaran bantuan untuk memproses laporan insiden kepada pihak yang berwajib dan telah menawarkan konseling psikososial untuk pemulihan,” paparnya.

Iki kembali menegaskan, keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama Grab Indonesia. “Grab tidak mentolerir kekerasan dalam bentuk apapun, dan akan menindak tegas mitra yang terbukti terlibat dalam aksi kekerasan, termasuk memberikan sanksi berupa pemutusan kemitraan dan mengambil langkah hukum jika diperlukan,” paparnya.

Sebelumnya, seorang perempuan bernama NT menceritakan pengalaman tidak menyenangkan yang diterimanya dari sopir taksi online, pada Kamis (23/12/2021) dini hari.

Menurut pengakuannya, kejadian bermula ketika NT bersama saudara perempuannya menumpang taksi online dari sebuah acara pesta di kawasan Pantai Indah Kapuk, menuju kediamannya di Tambora, Jakarta Barat.

Dalam perjalanan, NT muntah ke arah luar jendela, yang mengakibatkan mobil bagian luar menjadi kotor. NT pun membayar ganti rugi kebersihan tersebut sebesar Rp 100.000, tetapi sopir menolak dan meminta ganti rugi Rp 300.000 hingga Rp 500.000.

Lantaran menolak permintaan sopir, cekcok terjadi. NT mengaku, si sopir sempat mengancam sembari melakukan kontak fisik dengan memegang tubuhnya.

Baca Juga: Grab Hadirkan Profil Aladin di Yogya, Apakah ini Sinyal Rencana Akuisisi Bank Aladin?

"Saya dipegang, dipegang dagunya gitu. Terus saya dipegang-pegang di area pundak, area bahu, terus dirangkul, dipeluk," kenang NT dengan pahit.

Lantaran merasa risih, NT pun menepis tangan sopir. Sopir kemudian membalas tepisan itu dengan menampar NT. perkelahian pun terjadi antara NT beserta saudaranya, melawan sopir.

Akibatnya, NT dan saudaranya mengalami sejumlah luka ringan. Sedangkan sopir itu sendiri belum diketahui keadaannya maupun keberadaannya hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×