kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kawasan industri Kerawang melesu, sektor properti tetap tumbuh


Minggu, 18 November 2018 / 17:35 WIB
Kawasan industri Kerawang melesu, sektor properti tetap tumbuh
ILUSTRASI. Pencatan Saham Perdana Pollux Properti Indonesia di BEI


Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - ­JAKARTA. Kawasan industri Kerawang dinilai tengah lesu karena sejak tahun 2017 hingga saat ini tercatat sudah ada sekitar 21 perusahaan yang hengkang guna menghindari tingginya Upah Minimun Karyawan (UMK).

Michael Tanuwijaya, Direktur Pollux Properties salah satu perusahaan properti yang tengah mengembangkan proyek di Kerawang mengatakan hal tersebut tidak mempengaruhi segmen properti.

"Karena jika kita lihat investor bukan hanya dari luar kota karawang, bahkan penduduk asli karawang pun sudah bisa melihat peluang jangka panjang yang di tawarkan dari Kota industri ini dengan di dukung oleh infrastruktur terbaik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (17/11).

Menurutnya, kawasan industri yang saat ini ada di Kerawang baru 19.000 Ha dari total area Karawang sendiri mencapai 175.000 Ha. "Oleh karena itu potensi pengembangan industri disana masih cukup besar ditambah adanya fasilitas infrastruktur Pelabuhan Patimban serta Bandara Kertajati Airport," ujarnya.

Selain itu, kata Michael disana juga terdapat ribuan pabrik yang menyebabkan permintaan hunian cukup tinggi. "Mungkin alasan ini pun yang menjadikan nilai UMK di karawang tinggi karena hampir 80% pekerja di Karawang tidak bertempat tinggal di karawang karena hunian yang tersedia masih sangat minim khususnya highrise building yang menjadi pilihan untuk para pekerja Expatriat atau pekerja lokal," ujarnya.

Di samping itu kebutuhan akan komersil areapun harus seimbang dengan perkembangan hunian yang ada disana, semakin banyak hunian maka semakin tinggi pula permintaan akan komersil area khususnya fasilitas pendukung seperti Perkantoran, RS, Shopping Center, Sarana Pendidikan dan lainnya

Melihat hal tersebut, Pollux Properties sendiri akan mengembangkan sebuah kawasan Central Business District pertama di Karawang seluas 40 ha dengan nama Pollux Technopolis yang menawarkan konsep Kota pintar Smart City.

"Hunian ini nantinya terintegrasi dengan pusat business seperti Office Tower, Shophouse, Shopping Mall Hospital, University, Research and Development Hub yang menjadikan Pollux Technopolis sebagai sebuah Kota mandiri terlengkap di Karawang," ujarnya.

Sementara Jemmy Kusnadi, Corporate Secretary PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mengatakan industri properti secara umum tidak terlalu berdampak atas kelesuan kawasan industri di area karawang. "Kelihatannya kelesuan tersebut lebih berdampak pada segmen bawah, di mana produk kami masih menyasar segmen menengah dan menengah bawah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (16/11).

Menurutnya, hal tersebut juga tidak berpengaruh secara signifikan pada proyek-proyek SMRA di Kerawang. "Adapun segmen yang kita lihat masih memiliki prospek disana yakni menengah dan menengah bawah untuk produk hunian dan komersial (ruko)," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×