Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) memprediksi tahun 2015 ini akan ada kenaikan kebutuhan bahan baku pakan ternak sebesar 10%. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pakan ternak, GPMT mengaku masih bergantung dari pasokan jagung impor.
Diprediksi kebutuhan bahan baku pakan ternak mencapai 8 juta ton sampai 8,5 juta ton di 2015. Atau naik dari tahun 2014 sebesar 7,5 juta ton. Kenaikan ini dipicu bertambahnya pabrik pakan ternak.
Tahun 2014 lalu ada tambahan lima pabrik pakan ternak baru. Seperti diberitakan sebelumnya, perusahaan pakan ternak yakni PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN). PT Charoen Pokphand dan PT Japfa Comfeed dan PT Sierad Produce membangun pabrik pakan sepanjang tahun 2014. Kondisi ini memacu kebutuhan bahan baku pakan ternak nasional naik.
FX Sudirman, Ketua GPMT mengatakan, dari total kebutuhan sebesar 8 juta ton, kemampuan pemenuhan dari bahan baku ternak lokal hanya 40%. Sisanya sebanyak 60% dipenuhi dari impor. Artinya, produksi jagung untuk pakan ternak hanya berkisar 3,2 juta ton. Sisanya 4,8 juta ton lewat impor.
Nah, pada kuartal satu ini GPMT merekomendasikan impor jagung untuk pakan ternak sebanyak 900.000 ton sampai 1 juta ton. Sementara kebutuhan bahan baku pakan ternak selama tiga bulan dari Januari sampai Maret diprediksi berkisar 2 juta ton.
“Kami maunya 100% jagung itu dari lokal karena cost pengusaha lebih murah dan kualitasnya juga lebih segar. Tapi kalau tidak bisa diproduksi dari dalam terpaksa impor,” tandas Sudirman belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News