Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kaum milenials disebut sebagai salah satu faktor perubahan di pusat belanja. Pasalnya, kebutuhan kaum milenials untuk eksistensi di dunia maya mengubah konsep mall secara keseluruhan.
Stefanus Ridwan, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengatakan pengelola pusat belanja harus kreatif untuk memnuhi kebutuhan tersebut. Salah satunya adalah tenant mix maupun dekorasi yang unik.
"Minat orang berubah, kalau dulu datang ke pusat belaja mau belanja saja. Sekarang mau ada experience, mau ada sesuatu yang dia ingin wow dan tidak mau biasa-biasa lagi," ujar Stefanus di Jakarta, Kamis (12/4).
Hal ini berlaku untuk semua segmen tidak hanya fesyen. Untuk segmen food and beverages (F&B) misalnya, tidak lagi hanya soal makananya enak saja tetapi juga soal dekorasi dan kenyamanan menjadi penting.
Sebab generasi milenials tidak hanya datang untuk makan saja tetapi untuk berswafoto. "Setiap detik hidup dia yang menggembirakan dan membanggakan dia mau langsung upload. Makanan unik dia makan dia upload, sedang melakukan apapun diupload, hal-hal iniyang harus ditangkap," jelas Stefanus.
Saat ini, dunia pusat belanja mengalami perubahan besar. Leisure akan membuat orang memiliki budget uangnya menjadi berbeda.
"Orang-orang sekarang terutama milenials yang paling banyak belanja. Dia ingin branding dirinya, ini kelasnya dimana dan makannya pun beda," kata Stefanus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News