kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kecelakaan, bagaimana kontrak Lion Air dan Boeing?


Sabtu, 13 April 2013 / 20:53 WIB
Kecelakaan, bagaimana kontrak Lion Air dan Boeing?
ILUSTRASI. Ada 3 jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk digunakan kepada anak usia 5-11 tahun. REUTERS/Hannah Beier


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Maskapai penerbangan PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) menyatakan, pesawat yang mengalami kecelakaan di Bandara Ngurah Rai, Bali merupakan pesawat Boeing 737-800 NG yang baru dikirim oleh pihak Boeing, Maret lalu.

Sebagaimana diketahui, Lion Àir memiliki komitmen pemesanan sejumlah pesawat ke produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) tersebut. Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air bilang, pihaknya memesan 230 unit pesawat Boeing berbagai tipe.

Sejauh ini, Lion Air mengaku sudah 87 pesawat yang sudah diterima maskapai tersebut. "Nanti setelah ada informasi baru (soal kecelakaan) baru kami akan bicarkan lagi. Saat ini belum bisa komentar (kontrak)," ujar Edward dalam jumpa pers di kantornya, Sabtu (13/4).

Menurut Edwards, harga pesawat baru yang dibeli oleh Lion Air kepada Boeing itu berkisar US$ 80 - 90 juta. Edward menjelaskan, untuk sekarang, pihaknya masih menunggu hasil investigasi kecelakaan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Apakah kecelakaan tersebut disebabkan oleh pesawat atau kesalahan manusia (human error) atau penyebab lainnya. Sebagai informasi, setelah memesan pesawat dari Boeing, Lion Air juga memesan 234 pesawat Airbus jenis A320 yang terdiri dari 109 unit A320neo, 65 unit A321neo, dan 60 unit A320neo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×