Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) menyatakan tahun ini akan fokus mencari peluang pendapatan baru, menemukan strategi penyelenggaraan acara dengan cara baru, dan bertahan di tengah pandemi.
Direktur Utama DYAN, Maryamto Sunu mengemukakan pihaknya memang menyesuaikan target pendapatan yang dipasang di awal tahun. Namun dirinya enggan membeberkan besaran penyesuaian yang dilakukan.
"Di awal tahun ini, kami memasang target di sekitar Rp1,16 triliun. Tetapi sepertinya hal itu tidak tercapai, maka kami lakukan penyesuaian. Strategi pendek kami hingga akhir tahun ini adalah bertahan dengan mencari sumber pendapatan lain dan terus lakukan efisiensi dari sisi opex jika itu diperlukan," jelasnya saat ditemui Kontan di Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (24/8).
Ia menuturkan, melalui unit bisnis PT Mitra Natura Raya, pihaknya mengelola empat Kebun Raya yaitu Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya Eka Karya Bali.
Baca Juga: Ekspansi ke bidang pariwisata dan pembangunan RS, begini rencana Dyandra Media (DYAN)
Maryamto mengemukakan, performa pengelolaan di Kebun Raya Bogor mulai terlihat menjanjikan. Hal ini dilihat dari jumlah pengunjung yang hadir. "Jika nanti keadaan berkembang baik, terutama dari sisi kondisi dan jumlah pengunjung, maka kami akan tambah aktivitas di dalamnya serta menyertakan konsep baru misalnya konsep pembelajaran atau edutainment," sambungnya.
Sebagai informasi, dalam proyek pengelolaan empat kebun raya ini, DYAN juga bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Di sisi lain, DYAN juga terus mengolah penemuan baru dalam penyelenggaraan acara, terutama penguatan layanan digital dalam aktivitas operasionalnya.
Sebagai contoh, anak usaha usaha DYAN, Dyandra Promosindo yang bergerak di penyelenggaraan acara memberlakukan pembayaran non tunai, sistem tiket masuk Near Field Communication (NFC). Melalui sistem ini, dokumen kepesertaan disajikan dan dikoordinasikan melalui sistem yang terintegrasi antara peserta dan penyelenggara.
Dalam eksekusinya, pihaknya juga menggunakan mobile apps, e-directory atau e-catalogue, serta menayangkan live streaming pameran dan konser.
"Acara World Dubai Expo ditunda di tahun 2021. Sejalan dengan hal itu, kami berusaha membuat penyelenggaraan acara secara hybrid. Jadi ini masih ada irisannya dengan teknologi sekaligus penyelenggaraan acara, seperti mengumpulkan kunjungan secara aman. Mungkin ini akan terlihat hasilnya pada 2021, tapi ini fokus kami sampai akhir tahun," ujar dia.
Melihat laporan keuangan DYAN sepanjang semester I 2020, perusahaan penyelenggara acara ini harus memikul kerugian yang dapat diatribuskan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp94,03 miliar. Tahun lalu pada periode yang sama DYAN masih mengantongi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,92 miliar.
Sementara itu, pendapatan terkoreksi 68,02% menjadi hanya Rp133,09 miliar dari perolehan Rp416,28 miliar pada semester I 2019. Namun demikian, DYAN sendiri diproyeksikan memiliki setidaknya sembilan acara yang akan digelar pada semester II 2020 ini.
Baca Juga: Dyandra Media (DYAN) tidak membagikan dividen tahun ini
Acara yang diselenggarakan pada periode September sampai Desember 2020 tersebut antara lain, Kickfest XIV Malang, The 18th International Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA), Dyandra New Adventure, Indo EBTKE ConEx, Kickfest XIV Bandung, Indonesia International Motor Show (IIMS) Surabaya, Wedding Celebration Festival (IIFEST), Indie Clothing Expo (ICE) XII, dan Indonesia Islamic Festival (IIFEST).
Lini bisnis pendukung event lainnya yang dikembangkan oleh DYAN adalah mengikuti proyek pembangunan RS Darurat Covid-19, RS Persahabatan melalui anak usaha Samudra Dyan Praga (SDP). SDP sendiri membangun ruang perawatan menggunakan tenda berjenis roders seluas 640 meter persegi dengan kapasitas 50 tempat tidur medis.
"Jadi SDP ini bergerak di sisi supporting dalam sektor bisnis konstruksi. Anak usaha ini juga melayani pemasangan jaringan kabel dari beberapa perusahaan juga. Strategi-strategi ini kami harapkan dapat memperkecil kerugian," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News