kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kedelai dan Emas Hitam Surung Peningkatan Harga CPO


Kamis, 20 Mei 2010 / 13:13 WIB
Kedelai dan Emas Hitam Surung Peningkatan Harga CPO


Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |

Harga kontrak kelapa sawit naik dari level terendahnya lebih dari tiga bulan belakangan seiring dengan penguatan harga minyak mentah dan kedelai.

Harga kelapa sawit naik 0,8% menjadi 2.454 ringgit atau US$ 751 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange; melonjak dari 2.410 ringgit kemarin, level yang paling rendah sejak 29 Januari 2010. Kontrak ini berada di level 2.440 ringgit pada pukul 12:30 saat trading break di Kuala Lumpur.

Crude oil sudah anjlok dibawah US$ 70 per barel minggu ini seiring dengan krisis utang di wilayah Eropa yang ditengarai mampu membabat upaya pemulihan perekonomian global. Hanya saja, harga emas hitam ini sudah mulai merangsek 2% ke level US$71,29 per barel pada hari ini.

Ekspor kelapa sawit naik 7,1% sepanjang bulan Mei 2010 ini menjadi 775.995 ton. Peningkatan ekspor ini dipicu oleh pengiriman ke India dan China yang meningkat sebagai tambalan atas pengiriman ke Eropa yang berkurang.

"Kami optimis bahwa prospek sektor crude palm oil masih cukup bagus,” kata Herman Koeswanto, Analis PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas di Jakarta. Menurutnya, ada permintaan yang begitu kuat di Asia belakangan.

Minggu ini, kelapa sawit berpotensi naik menjadi 2.480 ringgit jika kedelai tidak anjlok dibawah US$9,30 per bushel. Hal ini ditegaskan oleh Scott Briggs, Aagricultural Commodities Strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd.

Pengiriman ke China dan India melonjak setelah sempat anjlok di bulan April lalu lantaran dua negara ini beralih untuk mengimpor kedelai dari Amerika Selatan. Sementara itu, sepanjang bulan ini, ekspor ke China juga naik 21% menjadi 219.260 ton.

Pengiriman kelapa sawit ke wilayah European Union, negara tujuan ekspor terbesar kedua, turun 27% menjadi 131.508 ton. Krisis utang di Eropa telah menggiring Euro ke level yang cukup rendah terhadap dolar AS dalam empat tahun belakangan. Hal ini tentu saja mengikis pembelian para importir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×