kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Kejar omzet Rp 840 miliar, ini strategi Bhinneka


Kamis, 13 Februari 2014 / 07:26 WIB
ILUSTRASI. Yuk Intip ‘Apartemen’ Mewah Kate Middleton dan Pangeran William


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Tedy Gumilar

JAKARTA. PT Bhinneka Mentari Dimensi menargetkan omzet tahun ini bisa mencapai Rp 840 miliar. Proyeksi tersebut tumbuh 40% dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 600 miliar. Pemilik situs belanja produk teknologi Bhinneka.com itu berharap pertumbuhan bisnisnya terdongkrak oleh momentum Pemilihan Umum (Pemilu).

Menurut Founder and Chief Executive Officer (CEO) Bhinneka.com Hendrik Tio, berdasar pengalaman pemilu 2009, permintaan produk Teknologi Informatika (TI) seperti komputer, notebook, dan server naik sebanyak 45%. "Untuk itu, tahun ini, kami sangat ambisius dalam menetapkan target. Kami ingin tahun ini omzet bisa tumbuh 40% dari tahun lalu," kata dia, Rabu (12/2).

Untuk mencapai target pertumbuhan omzet 40%, Bhinneka juga akan menambah layanan toko offline tahun ini seluas 2.000 m². Saat ini, toko offline Bhinneka.com telah tersebar di 6 lokasi di Jakarta seluas 5.000 m². "Tahun ini, akan kami tambah di tiga lokasi, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya," ucap Hendrik tanpa mau menyebut investasi yang dikucurkan.

Selain itu, tahun ini, perusahaan itu juga berniat meluncurkan marketplace. Hanya saja, rencana ini masih dalam pembahasan. Yang jelas, Bhinneka.com bakal menggandeng pedagang-pedagang kecil untuk menjadi penjual.

Asal tahu saja, Bhinneka.com saat ini memliki 165.000 pengunjung per hari, dengan 25 juta page views setiap bulan. Situs ini juga termasuk dalam jajaran 60 situs yang paling sering dikunjungi di Indonesia.

Saat ini, investasi Bhinneka.com masih berasal dari kantong pribadi perusahaan. "Ada banyak investor dari Amerika  dan China yang tertarik bekerjasama dengan kami. Tapi, masih kami pelajari. Saat ini, kami masih bisa sendiri," tandas Hendrik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×