kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar target, Indonesia Fibreboard Industry (IFII) perkuat ekspor produk MDF


Minggu, 27 Juni 2021 / 15:25 WIB
Kejar target, Indonesia Fibreboard Industry (IFII) perkuat ekspor produk MDF
ILUSTRASI. PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) yang bergerak di industri pengolahan kayu seperti produksi kayu lapis.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membidik pertumbuhan penjualan sebesar 10% di tahun 2021. Untuk itu, IFII berupaya memperkuat penjualan kayu olahan jenis medium density fibreboard (MDF) ke pasar ekspor.

Sekretaris Perusahaan Indonesia Fibreboard Industry Thomas Verdiyanto menyampaikan, prospek ekspor IFII cukup menjanjikan. Hal ini lantaran pangsa pasar MDF global yang mencapai kisaran US$ 24 miliar pada tahun 2020, kemudian diperkirakan tumbuh dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 8,64% pada 2021 hingga 2026. Alhasil, nilai pangsa pasar MDF global bisa mencapai US$ 40 miliar di 2026 nanti.

Ia juga menyebut, sejak awal tahun 2020, permintaan dari negara-negara kawasan Timur Tengah sudah memperlihatkan tanda peningkatan. Dalam hal ini, terdapat permintaan penambahan alokasi penjualan dari agen yang menangani penjualan produk MDF ke kawasan Timur Tengah yang diperkirakan naik terus setiap tahunnya.

Baca Juga: NFC Indonesia (NFCX) catat pertumbuhan pendapatan 3,6% pada kuartal I 2021

“Namun, karena keterbatasan kapasitas produksi, kami lebih mengutamakan alokasi produksi untuk ekspor ke Jepang,” ujar Thomas, Jumat (27/6).

Oleh karena itu, IFII juga berencana membangun fasilitas produksi MDF tambahan di Sumatera Selatan dengan nilai investasi sebesar Rp 650 miliar. Jika disetujui lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), fasilitas tersebut akan mulai dibangun pada Oktober 2021 dan selesai 22 bulan kemudian. Dengan begitu, kapasitas produksi MDF IFII akan naik menjadi 450.000 meter kubik per tahun.

Selain itu, beberapa kompetitor IFII seperti di Malaysia, Thailand, dan Vietnam mulai mengalami kesulitan untuk penyediaan bahan baku kayu Mixed Light Hardwood (MLH) sebagai bahan baku utama produk MDF. Hal ini berujung pada naiknya harga penjualan MDF dari masing-masing negara tersebut.

Kondisi tersebut menjadi pertanda keunggulan kompetitif IFII mengingat Indonesia masih memiliki banyak sumber bahan baku kayu MLH dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain.

Baca Juga: Simak realisasi kinerja operasional Medco Energi (MEDC) sepanjang kuartal I 2021

“Harga jual produk IFII dapat lebih bersaing dengan pabrik lain di negara kompetitor,” tukas Thomas.

Saat ini pun, IFII masih terus fokus pada pemenuhan permintaan pasar. Diharapkan pula dengan adanya rencana penambahan fasilitas MDF, maka IFII bisa menyerap sebanyak mungkin potensi pasar yang makin meningkat di tiap tahun.

Selanjutnya: Indonesia Fibreboard Industry (IFII) akan tambah fasilitas produksi MDF di Sumsel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×