kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Kemenhub dan Bos Lion Air Blak-blakan Terkait Penerbangan Sering Telat


Jumat, 23 Mei 2025 / 10:42 WIB
Kemenhub dan Bos Lion Air Blak-blakan Terkait Penerbangan Sering Telat
ILUSTRASI. Kemenhub mengungkap sejumlah faktor utama yang menyebabkan keterlambatan penerbangan domestik selama periode angkutan Lebaran 2025 ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap sejumlah faktor utama yang menyebabkan keterlambatan penerbangan domestik selama periode angkutan Lebaran 2025, mulai dari cuaca, kendala teknis, hingga operasional maskapai. 

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F. Laisa menjelaskan, tingkat ketepatan waktu atau on-time performance (OTP) rute domestik secara kumulatif selama 21 Maret hingga 11 April 2025 mencapai 83%. 

Angka ini masih di bawah pencapaian OTP rute internasional yang menyentuh 91,88%. 

“Tingginya on-time performance internasional dipengaruhi oleh fasilitas bandara di luar negeri yang lebih baik, sehingga waktu transit dapat berjalan lebih cepat,” ujar Lukman dalam rapat dengan Komisi V DPR RI, Kamis (22/5/2025), dikutip dari Antara. 

Lebih lanjut, Lukman menyebut faktor cuaca menjadi penyumbang terbesar keterlambatan di penerbangan domestik, disusul persoalan teknis dan manajemen maskapai. 

“Namun, yang paling dominan (menyebabkan keterlambatan) adalah cuaca,” katanya. 

Baca Juga: Pelita Air Jadi Maskapai Resmi Kemlu RI untuk Indonesia Gastrodiplomacy 2025

Sebagai langkah penanganan, Kemenhub telah memberlakukan sejumlah kebijakan, seperti delay management melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 89 Tahun 2015 tentang Penanganan Keterlambatan Penerbangan. 

Selain itu, ada aturan baru yakni Permenhub Nomor 2 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, yang mendorong efisiensi operasional maskapai. 

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro Adi turut mengakui cuaca sebagai faktor keterlambatan yang signifikan. 

Namun, ia juga menyoroti tantangan lain yang muncul dari sistem transit bandara, terutama saat penerbangan penumpang melibatkan lebih dari satu maskapai. 

Tonton: Maskapai Asal Singapura ini Bakal Mengudara di Tanah Air, Pasar Apa yang Dibidik?

Daniel mencontohkan kasus penumpang yang terbang dari Medan ke Jayapura dengan transit di Jakarta. Menurutnya, perpindahan dari Terminal 1A tempat Lion Air mendarat ke Terminal 3 tempat Garuda Indonesia berangkat bisa memakan waktu dan meningkatkan risiko keterlambatan. 

“Bayangkan Lion Air mendarat di Terminal 1A, Garuda berangkat dari Terminal 3, bagaimana menghubungkan Terminal 1A ke Terminal 3,” keluh Daniel, merujuk pada kondisi di Bandara Soekarno-Hatta. 

Ia menilai fasilitas kereta layang (kalayang) di bandara tersebut belum optimal karena lokasinya berada di luar terminal. 

Daniel menyarankan desain ulang kalayang agar lebih terintegrasi seperti di bandara-bandara internasional lainnya. 

“Kalau ada penumpang yang memilih ini dalam jumlah besar, kontribusi terhadap delay-nya pun semakin besar. Jadi harus ada desain konektivitas untuk mempercepat,” kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenhub dan Bos Lion Air Buka-bukaan Penyebab Penerbangan Sering Telat"

Selanjutnya: Lantik Bimo Wijayanto Jadi Dirjen Pajak, Sri Mulyani Minta Tax Ratio Harus Naik!

Menarik Dibaca: Hadirkan BNIdirect, BNI Sabet 3 Penghargaan Triple A Awards 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×