Reporter: Leni Wandira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) menargetkan untuk menjual 20 unit kapal hingga tahun 2027. Perseroan kini mulai membidik pasar di kawasan kawasan Timur Tengah dan Afrika.
Target ini mencerminkan ambisi ELPI dalam memperluas penetrasi pasar ekspor sekaligus memperkuat eksistensi industri maritim nasional di kancah internasional.
Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra, mengungkapkan bahwa sekitar 25% dari total target penjualan kapal hingga 2027 akan dialokasikan untuk pasar luar negeri.
“Dari 20 kapal itu, sekitar 4–5 unit akan diekspor. Tahun ini saja, kita dalam proses delivery 3 kapal,” ujar Eka kepada KONTAN, Sabtu (31/5).
Eka menjelaskan bahwa saat ini beberapa kapal buatan ELPI tengah dalam perjalanan menuju Timur Tengah, termasuk Dubai. Sebelumnya, perusahaan juga telah melakukan ekspor ke negara-negara seperti Malaysia, Papua Nugini, New Caledonia, hingga Afrika.
“Yang menarik, salah satu kapal yang saat ini dikirim ke Dubai adalah kapal dengan spesifikasi serupa yang pernah kami bangun untuk Petronas Malaysia. Ini menjadi tonggak penting karena merupakan kapal pertama kami yang diakui untuk digunakan di industri offshore oil and gas internasional,” jelasnya.
Baca Juga: ELPI Pantau Ketegangan India-Pakistan, Tarif Charter Migas Masih Stabil
ELPI diketahui memiliki dua galangan kapal yang berlokasi di Samarinda dan Gresik. Bisnis shipyard perusahaan sudah berjalan sejak tahun 2005, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan, yakni di kisaran Rp250 miliar hingga Rp400 miliar per tahun.
Jenis kapal yang paling banyak diekspor ELPI adalah crew boat berbahan aluminium yang dikenal sebagai kapal cepat. Menurut Eka, kapal buatan dalam negeri tak kalah dari produk luar, bahkan bisa bersaing dengan produk asal Australia, Singapura, hingga Eropa dari sisi desain dan performa.
Namun, tantangan terbesar ELPI dalam menembus pasar ekspor, khususnya di sektor migas, adalah memenuhi standar klasifikasi internasional.
Baca Juga: Ekspansi Armada, Pelayaran Nasional Ekalya (ELPI) Siapkan Capex Rp 1 Triliun
“Di Indonesia kita terbiasa dengan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), tapi di luar negeri ada lembaga klasifikasi yang standarnya lebih tinggi dan kompleks. Ini mendorong kami terus berinovasi dari sisi desain dan engineering,” tandasnya.
Tahun ini, ELPI menyiapkan belanja modal senilai Rp 1 triliun untuk mendukung ekspansi usaha, termasuk pengembangan produksi kapal dan kontrak-kontrak baru dari mitra domestik maupun luar negeri seperti Pertamina, PLN (IP), dan Pindad.
Dengan dorongan dari program-program pemerintah dan kolaborasi dengan instansi seperti Forcapdas sebagai fasilitator matchmaking industri, ELPI berharap kapalnya bisa diterima lebih luas di pasar global.
"Target kami, pada 2027 nanti ekspor bisa menjangkau Afrika, setelah sebelumnya kami sukses menembus Asia Tenggara dan Timur Tengah," pungkasnya.
Selanjutnya: Berhasil Lalui Fase Transformasi, Kinerja Darma Henwa (DEWA) Diprediksi Terus Melaju
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 2-3 Juni, Provinsi Ini Staus Siaga Hujan Sangat Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News