Sumber: VN Express | Editor: Noverius Laoli
Salim memimpin Salim Group yang berinvestasi di sektor makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi, serta menjadi CEO Indofood, salah satu produsen mi instan terbesar dunia yang dikenal dengan merek Indomie.
Kenaikan permintaan pusat data membuat saham DCI Indonesia melambung, membawa dua pendirinya, Otto Toto Sugiri dan Marina Budiman, masuk daftar 10 besar untuk pertama kali, masing-masing dengan kekayaan US$ 11,3 miliar dan US$ 8,2 miliar.
Sementara itu, rekan pendiri ketiga, Han Arming Hanafia, melonjak 38 peringkat ke posisi 12 dengan kekayaan US$ 5,3 miliar.
Baca Juga: Sejak April 2025, Kekayaan Taipan Prajogo Pangestu Melonjak Rp 326 Triliun
Beberapa konglomerat baru juga masuk daftar, termasuk pengusaha media Eddy Kusnadi Sariaatmadja. Saham perusahaannya, Elang Mahkota Teknologi (Emtek), hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.
Hartati Murdaya, direktur utama holding investasi Central Cipta Murdaya, menggantikan posisi mendiang suaminya, Murdaya Poo, yang meninggal pada April di usia 84 tahun.
Di sisi lain, beberapa nama keluar dari daftar, termasuk Kuncoro Wibowo, setelah saham peritel perangkat keras Aspirasi Hidup Indonesia jatuh lebih dari 40% akibat penurunan laba.
Secara keseluruhan, kekayaan meningkat bagi setengah dari mereka yang masuk daftar, sementara batas minimum kekayaan untuk masuk daftar turun menjadi USD 920 juta dari USD 1,05 miliar tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













