kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kekurangan lahan tanam masih menjadi kendala swasembada kedelai


Kamis, 10 Maret 2011 / 17:26 WIB
Kekurangan lahan tanam masih menjadi kendala swasembada kedelai
ILUSTRASI. Situasi perdagangan saham di New York Stock Exchange. REUTERS/Lucas Jackson


Reporter: Evilin Falanta | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Tampaknya rencana swasembada kedelai masih menjadi sebatas wacana. Kendala kurangnya lahan penanaman kedelai membuat rencana pemerintah ini jalan ditempat.

Menurut Ketua Umum Dewan Kedelai Indonesia, Benny Kusbini, Indonesia butuh penambahan lahan seluas 375.000 hektare (ha) setiap tahunnya untuk mencapai target kebutuhan kedelai dalam negeri sebanyak 2,4 juta ton per tahun.

"Tapi jika kita lihat, lahan pertanian di Indonesia terpencar-pencar, jadi memang agak sulit. Sebenarnya diperlukan area lahan khusus untuk menanam kedelai. Misalnya saja seperti di China yang satu daerah ditentukan untuk menanam kedelai saja. Nah, kalau di Indonesia mungkin bisa ditentukan di setiap daerah satu lahan penanaman khusus kedelai," tutur Benny.

"Memang swasembada kedelai kita belum berjalan, tapi intinya pemerintah akan tetap berupaya melakukan dua hal yaitu mengelola impor dengan baik dan kementerian pertanian harus bisa meningkatkan produksi di dalam negeri," ujar Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan.

Benny bilang saat ini produksi nasional kedelai rata-rata 700.000 ton hingga 900.000 ton per tahun. Sisanya industri dalam negeri harus mengimpor kedelai. Angka produksi itu sama seperti tahun lalu. Sekadar catatan, kebutuhan kedelai pada 2010 sebesar 2,36 juta ton. Tiap tahun, peningkatan kebutuhan kedelai sebesar 1,38% per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×